Federasi sepak bola Kamerun mengatakan pihaknya bertekad untuk "mengerahkan segala yang diperlukan" untuk menemukan adanya kesalahan seputar pertandingan pertandingan grup Piala Dunia negara Afrika itu melawan Kroasia.

Namun seorang mantan kepala keamanan FIFA mengatakan, terdakwa pengaturan pertandingan Wilson Raj Parumal, yang membuat tuduhan terhadap Kamerun, juga telah memberikan "disinformasi".

Federasi Sepakbola Kamerun mengatakan komite etik sedang menyelidiki tuduhan Perumal itu, dilansir majalah Der Spiegel bahwa ia benar meramalkan kemenangan 4-0 oleh Kroasia dan seorang pemain dikeluarkan dari lapangan (dikartu merah).

Presiden FIFA Sepp Blatter menegaskan ia telah diberitahu tentang tuduhan itu.

"Ya, saya telah diberitahu tentang hal ini tetapi biarlah mereka melakukan pekerjaannya menyelidiki ini," kata dia kepada kantor berita Inggris Press Association di Rio de Janeiro.

"Berbicara secara umum, integritas dari pemain adalah prioritas utama bagi FIFA dan karena itu kami menempatkan tuduhan-tuduhan manipulasi pertandingan sebagai sesuatu yang sangat serius," kata juru bicara FIFA Delia Fischer.

Federasi sepakbola Kamerun tidak memberikan rincian penyelidikannya untuk menambahi pernyataannya Senin mengenai investigasi komisi etika.

"Tuduhan terbaru penipuan seputar tiga laga awal Piala Dunia FIFA 2014 Kamerun, terutama Kamerun vs Kroasia, serta dari "keberadaan tujuh apel buruk [dalam tim nasional kami] tidak mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dipromosikan oleh pemerintah kami," katanya.

"Kami sangat berkomitmen untuk mengerahkan segala cara yang diperlukan untuk menyelesaikan hal yang mengganggu ini secepatnya."

Pertandingan mencengangkan ketika bintang Barcelona Alex Song dikeluarkan dari lapangan karena serangan siku aneh terhadap Mario Mandzukic di menit ke-40.

Kemudian, bek kiri Benoit Assou-Ekotto yang mencoba menjedotkan kepalanya ke rekan setimnya Benjamin Moukandjo yang mengundang pelatih Jerman 'Indomitable Lions' Volker Finke menyebut perilaku mereka "menjijikkan", demikian mengutip laporan AFP.