"Penggantian dilakukan karena kondisi rel sudah mulai aus," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Surono, di Purwokerto, Jumat.

Ia mengatakan bahwa keausan tersebut terjadi karena adanya gaya sentrifugal yang cukup besar ketika rel dilalui KA.

Menurut dia, jalur rel di terowongan Notog berada di tikungan, sehingga menyebabkan kondisi rel lebih cepat aus dibandingkan rel di jalur lurus.

"Rata - rata untuk jalur rel di tikungan hanya bisa bertahan maksimal dua tahun, sedangkan rel di jalur lurus mampu hingga 20 tahun," ungkapnya.

Oleh karena itu, kata dia, rel yang sudah mulai aus tersebut harus diganti demi keselamatan perjalanan KA.

Menurut dia, kondisi rel yang sudah aus berpotensi menyebabkan terjadinya anjlok pada roda KA.