Jeep Cherokee dan Nissan Infiniti Q50 Mudah Diretas
Rabu, 6 Agustus 2014 16:17 WIB
Peneliti keamanan komputer Charlie Miller dan Chris Valasek menyimpulkan dalam laporan yang akan dirilis akhir pekan ini bahwa model yang paling hackable adalah Jeep Cherokee 2014 Chrysler Group, Nissan Infiniti Q50 2014, dan produk General Motor Cadillac Escalade 2015.
Para peneliti dijadwalkan untuk membahas temuan mereka pada Rabu di konferensi hacking Black Hat di Las Vegas, di mana ribuan orang berkumpul untuk belajar tentang munculnya ancaman keamanan. Keamanan kendaraan, peralatan medis, dan peralatan lainnya terkait dengan komputer merupakan topik panas tahun ini.
"Chrysler Group akan berusaha untuk memverifikasi klaim ini, dan jika diperlukan kami akan memperbaikinya," kata juru bicara perusahaan Eric Mayne, seperti dikutip Reuters.
Nissan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa mereka akan meninjau temuan. Mereka menambahkan "tidak ada indikasi" bahwa penulis mencoba untuk mengeksploitasi kelemahan siber Q50.
General Motors tidak memberikan tanggapan.
Miller, bagian keamanan Twitter dan Valasek, dan direktur riset keamanan kendaraan di perusahaan konsultan IOActive, mengatakan bahwa para ahli menilai keselamatan mobil berdasarkan potensi serangan jarak jauh.
Mereka tidak menguji kendaraan sendiri, tetapi membuat kriteria utama, termasuk sejumlah teknologi seperti WiFi dan Bluetooth yang memungkinkan peretas mendapatkan kontrol dari sistem untuk memanipulasi dan menyebabkan kerusakan fisik pada mobil, kata para peneliti.
Salah satu model dari Chrysler Group Fiat SpA membuat daftar tiga mobil paling hackable: Dodge Viper 2014, 2014 Audi A8 Volkswagen AG, dan Honda Accord 2014.
Karena Miller dan Valasek tidak benar-benar mencoba untuk meretas mobil-mobil itu, mereka mengatakan mobil yang dijuluki paling hackable tersebut mungkin sebenarnya cukup aman.
Mereka merilis penilaian hackability untuk menciptakan apa yang mereka percaya merupakan tolok ukur umum pertama konsumen yang dapat digunakan untuk membandingkan keamanan siber kendaraan.
"Hal ini tidak berarti bahwa yang paling hackable sebenarnya cukup aman (yaitu kode yang sangat aman) atau yang paling aman nyatanya juga hackable," kata mereka dalam laporan.
"Namun hal tersebut menimbulkan pandangan secara obyektif dari sisi keamanan sejumlah besar kendaraan yang tidak mungkin diperiksa secara rinci," kata laporan tersebut seperti dikutip Reuters.
Para peneliti dijadwalkan untuk membahas temuan mereka pada Rabu di konferensi hacking Black Hat di Las Vegas, di mana ribuan orang berkumpul untuk belajar tentang munculnya ancaman keamanan. Keamanan kendaraan, peralatan medis, dan peralatan lainnya terkait dengan komputer merupakan topik panas tahun ini.
"Chrysler Group akan berusaha untuk memverifikasi klaim ini, dan jika diperlukan kami akan memperbaikinya," kata juru bicara perusahaan Eric Mayne, seperti dikutip Reuters.
Nissan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa mereka akan meninjau temuan. Mereka menambahkan "tidak ada indikasi" bahwa penulis mencoba untuk mengeksploitasi kelemahan siber Q50.
General Motors tidak memberikan tanggapan.
Miller, bagian keamanan Twitter dan Valasek, dan direktur riset keamanan kendaraan di perusahaan konsultan IOActive, mengatakan bahwa para ahli menilai keselamatan mobil berdasarkan potensi serangan jarak jauh.
Mereka tidak menguji kendaraan sendiri, tetapi membuat kriteria utama, termasuk sejumlah teknologi seperti WiFi dan Bluetooth yang memungkinkan peretas mendapatkan kontrol dari sistem untuk memanipulasi dan menyebabkan kerusakan fisik pada mobil, kata para peneliti.
Salah satu model dari Chrysler Group Fiat SpA membuat daftar tiga mobil paling hackable: Dodge Viper 2014, 2014 Audi A8 Volkswagen AG, dan Honda Accord 2014.
Karena Miller dan Valasek tidak benar-benar mencoba untuk meretas mobil-mobil itu, mereka mengatakan mobil yang dijuluki paling hackable tersebut mungkin sebenarnya cukup aman.
Mereka merilis penilaian hackability untuk menciptakan apa yang mereka percaya merupakan tolok ukur umum pertama konsumen yang dapat digunakan untuk membandingkan keamanan siber kendaraan.
"Hal ini tidak berarti bahwa yang paling hackable sebenarnya cukup aman (yaitu kode yang sangat aman) atau yang paling aman nyatanya juga hackable," kata mereka dalam laporan.
"Namun hal tersebut menimbulkan pandangan secara obyektif dari sisi keamanan sejumlah besar kendaraan yang tidak mungkin diperiksa secara rinci," kata laporan tersebut seperti dikutip Reuters.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017