Mbah Rono: Radius Bahaya Slamet Masih 4 Km
Rabu, 24 September 2014 16:07 WIB
Gunung Slamet mengeluarkan material vulkanik terlihat dari Desa Guci, Kabupaten Tegal, Jateng, Rabu (17/9). Aktivitas Gunung Slamet kembali meningkat, sejak Rabu (17/9) pukul 10.27 WIB hingga 13.45 WIB, Gunung Slamet meletus 8 kali dengan luncuran la
"Hingga saat ini, status Gunung Slamet masih tetap 'siaga', sehingga masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak. Bagi masyarakat yang bermukim di luar radius bahaya tersebut, agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Menurut dia, hingga saat ini aktivitas kegempaan Gunung Slamet masih tinggi meskipun secara visual hanya teramati embusan asap putih setinggi 50-300 meter dari puncak.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hal itu diketahui berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang.
Dalam pengamatan yang dilakukan pada hari Selasa (23/9), pukul 18.00-00.00 WIB, secara visual Gunung Slamet tertutup kabut, sedangkan secara seismik terekam enam kali gempa tremor harmonik dan 75 kali gempa embusan.
Sementara pada Rabu (24/9), pukul 00.00-06.00 WIB, secara visual Gunung Slamet teramati mengembuskan asap putih sedang setinggi 50-100 meter dari puncak, sedangkan secara seismik terekam satu kali gempa tremor harmonik dan 67 kali gempa embusan.
"Saat dilakukan pengamatan pada pukul 06.00-12.00 WIB, teramati asap putih tipis hingga tebal setinggi 50-300 meter condong ke barat, sedangkan secara seismik terekam 86 kali gempa embusan, satu kali tremor harmonik, serta dua kali gempa tremor, yakni pada pukul 07.40-08.09 WIB dan 09.05-09.23 WIB. Semoga aktivitasnya menurun," kata pria yang akrab disapa Mbah Rono itu.
Menurut dia, hingga saat ini aktivitas kegempaan Gunung Slamet masih tinggi meskipun secara visual hanya teramati embusan asap putih setinggi 50-300 meter dari puncak.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hal itu diketahui berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang.
Dalam pengamatan yang dilakukan pada hari Selasa (23/9), pukul 18.00-00.00 WIB, secara visual Gunung Slamet tertutup kabut, sedangkan secara seismik terekam enam kali gempa tremor harmonik dan 75 kali gempa embusan.
Sementara pada Rabu (24/9), pukul 00.00-06.00 WIB, secara visual Gunung Slamet teramati mengembuskan asap putih sedang setinggi 50-100 meter dari puncak, sedangkan secara seismik terekam satu kali gempa tremor harmonik dan 67 kali gempa embusan.
"Saat dilakukan pengamatan pada pukul 06.00-12.00 WIB, teramati asap putih tipis hingga tebal setinggi 50-300 meter condong ke barat, sedangkan secara seismik terekam 86 kali gempa embusan, satu kali tremor harmonik, serta dua kali gempa tremor, yakni pada pukul 07.40-08.09 WIB dan 09.05-09.23 WIB. Semoga aktivitasnya menurun," kata pria yang akrab disapa Mbah Rono itu.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Akademisi: Deni Rono Penusuk Pencuri tidak bisa Dikenakan Pasal Pidana
12 September 2017 10:53 WIB, 2017