12 Rekomendasi Soal Kurikulum dari Forkom DP
Rabu, 8 Oktober 2014 14:09 WIB
Ilustrasi - (antaranews.com)
Koordinator Forum Komunikasi Dewan Pendidikan Wilayah eks-Keresidenan Kedu Profesor Bambang Sukarno di Magelang, Rabu mengatakan rekomendasi itu sebagai hasil pertemuan para ketua Dewan Pendidikan Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen.
"Kami sepakat mengeluarkan 12 rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan Kurikulum 2013," kata Sukarno yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kota Magelang.
Para ketua dewan pendidikan di wilayah setempat menilai pelaksanaan Kurikulum 2013 kurang optimal, sedangkan guru belum disiapkan secara mantap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan kurikulum baru.
Selain itu, katanya, penyaluran buku-buku berdasarkan Kurikulum 2013 di berbagai sekolah belum merata.
Ia mengaku pelaksanaan Kurikulum 2013 menimbulkan sikap pro dan kontra.
Akan tetapi, katanya, secara substansial, kurikulum baru itu sebagai hal yang baik karena menekankan aspek afektif, pembangunan karakter generasi mudan, dan pendidikan tentang sains.
Jika pelaksanaan kurikulum itu tidak baik, kata Sukarno yang juga guru besar FKIP Universitas Tidar Kota Magelang tersebut, Kurikulum 2013 menjadi tidak memiliki arti yang penting bagi kemajuan pendidikan anak-anak.
Ia mengatakan 12 rekomendasi forum tersebut, antara lain permintaan kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk sosialisasi secara intensif tentang Kurikulum 2013 dan program sekolah, mengalokasikan dana tambahan untuk menyukseskan pelaksanaan Kurikulum 2013, khususnya untuk pelatihan guru dan kepala sekolah.
Selain itu, Dinas Pendidikan di setiap daerah memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum baru tersebut di tingkat satuan pendidikan.
Selain itu, katanya, Kementerian Agama tingkat kabupaten dan kota lebih proaktif memberikan bimbingan teknis kepada para kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan di lingkungan institusi tersebut.
"Dan mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara optimal," katanya.
Pertemuan forum itu di Kabupaten Magelang belum lama ini, antara lain dihadiri para ketua dewan pendidikan, yakni Sukarno (Kota Magelang), Subroto (Kabupaten Magelang), Faizal Sukamto (Temanggung), Priyo Purwanto (Wonosobo), Kasito (Purworejo), dan Sugiarto (Kebumen).
"Kami sepakat mengeluarkan 12 rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan Kurikulum 2013," kata Sukarno yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kota Magelang.
Para ketua dewan pendidikan di wilayah setempat menilai pelaksanaan Kurikulum 2013 kurang optimal, sedangkan guru belum disiapkan secara mantap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan kurikulum baru.
Selain itu, katanya, penyaluran buku-buku berdasarkan Kurikulum 2013 di berbagai sekolah belum merata.
Ia mengaku pelaksanaan Kurikulum 2013 menimbulkan sikap pro dan kontra.
Akan tetapi, katanya, secara substansial, kurikulum baru itu sebagai hal yang baik karena menekankan aspek afektif, pembangunan karakter generasi mudan, dan pendidikan tentang sains.
Jika pelaksanaan kurikulum itu tidak baik, kata Sukarno yang juga guru besar FKIP Universitas Tidar Kota Magelang tersebut, Kurikulum 2013 menjadi tidak memiliki arti yang penting bagi kemajuan pendidikan anak-anak.
Ia mengatakan 12 rekomendasi forum tersebut, antara lain permintaan kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk sosialisasi secara intensif tentang Kurikulum 2013 dan program sekolah, mengalokasikan dana tambahan untuk menyukseskan pelaksanaan Kurikulum 2013, khususnya untuk pelatihan guru dan kepala sekolah.
Selain itu, Dinas Pendidikan di setiap daerah memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum baru tersebut di tingkat satuan pendidikan.
Selain itu, katanya, Kementerian Agama tingkat kabupaten dan kota lebih proaktif memberikan bimbingan teknis kepada para kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan di lingkungan institusi tersebut.
"Dan mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara optimal," katanya.
Pertemuan forum itu di Kabupaten Magelang belum lama ini, antara lain dihadiri para ketua dewan pendidikan, yakni Sukarno (Kota Magelang), Subroto (Kabupaten Magelang), Faizal Sukamto (Temanggung), Priyo Purwanto (Wonosobo), Kasito (Purworejo), dan Sugiarto (Kebumen).
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Peneliti Bussinessfirst: Rekomendasi Pansus tertolak Indeks Kepuasan Jamaah
02 October 2024 12:57 WIB
Putri Aria Bima tetap berkontribusi bagi Solo meski tak kantongi rekomendasi
01 September 2024 21:36 WIB
Ketua Bappilu PDIP Solo optimistis maju pilkada jelang penentuan rekomendasi
27 August 2024 17:25 WIB