Peneliti : Burung Pemakan Bangkai Memiliki Sistem Pencernaan Asam Sangat Kuat
Kamis, 27 November 2014 11:17 WIB
Burung nasar. (Wikimedia Commons/Flickr/Jerry Prank)
Menurut para peneliti, pemulung berbulu ini punya usus paling kuat di planet ini.
Para ilmuwan menyatakan hasil analisis pada dua spesies burung nasar Amerika Utara menunjukkan bahwa burung itu memiliki sistem pencernaan asam yang sangat kuat dan ususnya penuh dengan dua jenis bakteri jahat.
Pada nasar hitam dan nasar kalkun, satu-dua pukulan gastrointestinal ini efektif melumpuhkan banyak potensi penyakit yang disebabkan oleh populasi mikroba pada bangkai yang mereka makan.
"Saluran gastrointestinal nasar adalah lingkungan yang berbahaya," kata ahli mikrobiologi Lars Hestbjerg Hansen dari Aarhus University di Denmark, salah satu peneliti yang hasil studinya dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.
"Nasar-nasar ini akan mengonsumsi vertebrata mati apapun - mamalia, burung, ular, ikan. Mereka lebih suka organisme yang belum lama mati dibandingkan dengan karkas yang sudah sangat busuk," kata ahli ornitologi Gary Graves dari Smithsonian Institution di National Museum of Natural History di Washington, peneliti yang lain.
"Sebagai contoh, rusa yang sehari mati di jalan itu sempurna," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.
Para peneliti memeriksa komunitas mikroba, atau mikrobioma, yang hidup dalam saluran pencernaan 50 burung nasar yang meliputi dua spesies yakni nasar hitam dan nasar kalkun.
Nasar kalkun tubuhnya tertutup bulu hitam dengan kepala gundul berkulit merah dan rentang sayap hampir 1,75 meter. Jenis ini umum ditemui di Amerika Utara.
Sementara nasar hitam lebih kecil, dengan rentang sayap sekitar 1,45 meter, bulu hitam, dan kepala gundul berkerut dengan kulit berwarna abu-abu gelap. Burung jenis ini ditemukan di seluruh bagian tenggara Amerika Serikat.
Bakteri pencernaan paling umum pada nasar - Clostridia dan Fusobacteria - ternyata sangat patogenik pada binatang lain. Clostridia misalnya, bisa menyebabkan penyakit-penyakit yang menjadi musuh dunia seperti botulism, kelemayuh (gangren) dan tetanus pada manusia.
Para peneliti juga menemukan bahwa asam perut burung nazar sangat kuat dan membunuh banyak bakteri yang masuk ke dalam tubuh mereka bersama daging busuk.
"Kebanyakan mikroba yang masuk bersama makanan tidak akan bertahan dalam kondisi keras ini," kata peneliti yang lain, ahli mikrobiologi dari University of Copenhagen, Michael Roggenbuck.
Para ilmuwan menyatakan hasil analisis pada dua spesies burung nasar Amerika Utara menunjukkan bahwa burung itu memiliki sistem pencernaan asam yang sangat kuat dan ususnya penuh dengan dua jenis bakteri jahat.
Pada nasar hitam dan nasar kalkun, satu-dua pukulan gastrointestinal ini efektif melumpuhkan banyak potensi penyakit yang disebabkan oleh populasi mikroba pada bangkai yang mereka makan.
"Saluran gastrointestinal nasar adalah lingkungan yang berbahaya," kata ahli mikrobiologi Lars Hestbjerg Hansen dari Aarhus University di Denmark, salah satu peneliti yang hasil studinya dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.
"Nasar-nasar ini akan mengonsumsi vertebrata mati apapun - mamalia, burung, ular, ikan. Mereka lebih suka organisme yang belum lama mati dibandingkan dengan karkas yang sudah sangat busuk," kata ahli ornitologi Gary Graves dari Smithsonian Institution di National Museum of Natural History di Washington, peneliti yang lain.
"Sebagai contoh, rusa yang sehari mati di jalan itu sempurna," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.
Para peneliti memeriksa komunitas mikroba, atau mikrobioma, yang hidup dalam saluran pencernaan 50 burung nasar yang meliputi dua spesies yakni nasar hitam dan nasar kalkun.
Nasar kalkun tubuhnya tertutup bulu hitam dengan kepala gundul berkulit merah dan rentang sayap hampir 1,75 meter. Jenis ini umum ditemui di Amerika Utara.
Sementara nasar hitam lebih kecil, dengan rentang sayap sekitar 1,45 meter, bulu hitam, dan kepala gundul berkerut dengan kulit berwarna abu-abu gelap. Burung jenis ini ditemukan di seluruh bagian tenggara Amerika Serikat.
Bakteri pencernaan paling umum pada nasar - Clostridia dan Fusobacteria - ternyata sangat patogenik pada binatang lain. Clostridia misalnya, bisa menyebabkan penyakit-penyakit yang menjadi musuh dunia seperti botulism, kelemayuh (gangren) dan tetanus pada manusia.
Para peneliti juga menemukan bahwa asam perut burung nazar sangat kuat dan membunuh banyak bakteri yang masuk ke dalam tubuh mereka bersama daging busuk.
"Kebanyakan mikroba yang masuk bersama makanan tidak akan bertahan dalam kondisi keras ini," kata peneliti yang lain, ahli mikrobiologi dari University of Copenhagen, Michael Roggenbuck.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Sistem kelistrikan Aceh kembali terhubung, PLN masuki tahap pengoperasian pembangkit
17 December 2025 16:00 WIB
Progres Tol Semarang–Demak Seksi 1 capai 58,31 persen, dilengkapi sistem pengendali banjir
15 December 2025 16:11 WIB
UMS bahas sistem informasi inklusif untuk disabilitas pada FGD Hilirisasi Riset Prioritas DorTek
08 December 2025 19:20 WIB
Agam kembali menyala, sistem kelistrikan Sumbar pulih 100 persen pascabencana
06 December 2025 13:09 WIB
Tim Pengabdian Masyarakat UMS kembangkan sistem inventarisasi digital untuk AUM PCM Kebakkramat
28 November 2025 16:12 WIB
Ketahanan malangan guru di daerah 3T: Cahaya dari Putri Solo hingga Kepala Burung
25 November 2025 19:05 WIB
Terpopuler - Sains dan Rekayasa
Lihat Juga
Mahasiswa SV Undip olah limbah jelantah dengan ekstrak kemangi jadi biocleaner
11 November 2025 8:32 WIB
Tahun depan Pemkot Semarang siapkan bus listrik koridor Mangkang - Penggaron
06 November 2025 21:32 WIB
Dosen UIN Walisongo paparkan metode melihat hilal yang lebih efisien dan tepat sasaran
30 October 2025 12:03 WIB
Wali Kota Tegal Paparkan Inovasi Rusunawa Rendah Karbon di Forum APEKSI 2025 Surabaya
29 October 2025 8:30 WIB
Cabdin Dinas ESDM Jateng tingkatkan kadar metana biogas di Blora gunakan alat lokal
24 October 2025 15:21 WIB