Toyota Safety Sense P "Anti-Tabrak" Pejalan Kaki
Senin, 8 Desember 2014 18:30 WIB
Safety Sense pada Toyota melingkupi kamera, radar laser, atau radar gelombang mili-meter yang dipasang di bagian depan kendaraan maupun pada kaca depan bagian atas. (ANTARA News/ Aditia Maruli)
Sesaat kemudian sedan Toyota Prius yang dia kemudikan melaju ke arah satu manekin (boneka manusia) yang terletak di tengah jalan.
Si pengemudi tidak memperlambat laju kendaraan yang sekitar 30km/jam.
Sekitar dua meter dari manekin, mobil berhenti mendadak seolah rem diinjak sekuat-kuatnya.
"Automated brake (rem otomatis), saya tidak injak rem," kata pengemudi sambil tersenyum melirik si penumpang.
Pengemudi itu baru saja memeragakan salah satu fitur "anti-tabrak" pejalan kaki (pre-collision system with pedestrian detection function).
Fitur itu adalah salah satu dari paket Safey Sense P, sistem keselamatan aktif Toyota untuk kendaraan kelas menengah dan atas.
Toyota pada akhir November 2014 mengundang jurnalis dari berbagai negara di Asia ke Tokyo Jepang untuk merasakan langsung teknologi tersebut.
Seorang jurnalis yang penasaran kemudian meminta waktu untuk berada di belakang kemudi dan mencoba system tersebut.
"Saya tetap injak pedal gas, tetapi ketika sudah dekat dengan boneka, mobil mengerem otomatis," kata jurnalis yang mengemudikan kendaraan transmisi otomatis itu.
Safety Sense P adalah teknologi keselamatan dari Toyota yang menggunakan kamera dan radar gelombang milimeter untuk mendeteksi situasi di depannya.
Sebelum melakukan rem otomatis, sistem terlebih dahulu menyalakan alarm dan simbol peringatan di dashboard ke pengemudi.
Fitur "anti-tabrak" penyeberang jalan itu berfungsi pada mobil dengan kecepatan 10-80 km/jam.
Di atas kecepatan itu, jarak henti kendaraan tidak cukup untuk menghindari pejalan kaki.
Selain mendeteksi penyeberang jalan, fitur itu juga menghitung kemungkinan tabrakan dengan kendaraan lain saat berada di jalan tol.
Misalnya kendaraan sedang dalam kecepatan tertinggi dan sistem mendeteksi kemungkinan tabrakan, maka komputer akan mengurangi kecepatan kendaraan secara otomatis hingga ke 40km/jam.
Fitur lainnya dari paket Safety Sense P adalah radar cruise control.
Kamera depan dan radar milimeter sistem pintar ini juga mendeteksi kendaraan di depan.
Secara otomatis, sistem akan membuat jarak yang aman dengan kendaraan lain.
Fitur ini juga secara otomatis dan halus mempercepat atau memperlambat kendaraan berdasarkan kondisi kendaraan di depan.
Safety Sense P adalah sistem keselamatan yang lebih lengkap dari Safety Sense C, sistem yang akan diterapkan untuk kendaraaan kelas kompak.
Mengenai kemungkinan Safety Sense P dipasang di mobil-mobil produksi PT Toyota Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Direktur TMMIN I Made Dana M.Tangkas mengemukakan sistem keselamatan tersebut adalah hasil pengembangan yang sifatnya global.
"Jadi jika saatnya tepat dapat diterapkan di market Indonesia sesuai dengan karakteristik kebutuhan di jalan Indonesia," kata Made ketika dihubungi secara terpisah.
Dia mengemukakan penambahan sistem keselamatan tersebut akan dilakukan saat kondisi pasar di Indonesia membutuhkan adanya fitur-fitur keselematan tersebut.
"Terkait harga tentu akan disesuaikan dengan daya beli dari masyarakat pengguna mobil di Indonesia," katanya.
Si pengemudi tidak memperlambat laju kendaraan yang sekitar 30km/jam.
Sekitar dua meter dari manekin, mobil berhenti mendadak seolah rem diinjak sekuat-kuatnya.
"Automated brake (rem otomatis), saya tidak injak rem," kata pengemudi sambil tersenyum melirik si penumpang.
Pengemudi itu baru saja memeragakan salah satu fitur "anti-tabrak" pejalan kaki (pre-collision system with pedestrian detection function).
Fitur itu adalah salah satu dari paket Safey Sense P, sistem keselamatan aktif Toyota untuk kendaraan kelas menengah dan atas.
Toyota pada akhir November 2014 mengundang jurnalis dari berbagai negara di Asia ke Tokyo Jepang untuk merasakan langsung teknologi tersebut.
Seorang jurnalis yang penasaran kemudian meminta waktu untuk berada di belakang kemudi dan mencoba system tersebut.
"Saya tetap injak pedal gas, tetapi ketika sudah dekat dengan boneka, mobil mengerem otomatis," kata jurnalis yang mengemudikan kendaraan transmisi otomatis itu.
Safety Sense P adalah teknologi keselamatan dari Toyota yang menggunakan kamera dan radar gelombang milimeter untuk mendeteksi situasi di depannya.
Sebelum melakukan rem otomatis, sistem terlebih dahulu menyalakan alarm dan simbol peringatan di dashboard ke pengemudi.
Fitur "anti-tabrak" penyeberang jalan itu berfungsi pada mobil dengan kecepatan 10-80 km/jam.
Di atas kecepatan itu, jarak henti kendaraan tidak cukup untuk menghindari pejalan kaki.
Selain mendeteksi penyeberang jalan, fitur itu juga menghitung kemungkinan tabrakan dengan kendaraan lain saat berada di jalan tol.
Misalnya kendaraan sedang dalam kecepatan tertinggi dan sistem mendeteksi kemungkinan tabrakan, maka komputer akan mengurangi kecepatan kendaraan secara otomatis hingga ke 40km/jam.
Fitur lainnya dari paket Safety Sense P adalah radar cruise control.
Kamera depan dan radar milimeter sistem pintar ini juga mendeteksi kendaraan di depan.
Secara otomatis, sistem akan membuat jarak yang aman dengan kendaraan lain.
Fitur ini juga secara otomatis dan halus mempercepat atau memperlambat kendaraan berdasarkan kondisi kendaraan di depan.
Safety Sense P adalah sistem keselamatan yang lebih lengkap dari Safety Sense C, sistem yang akan diterapkan untuk kendaraaan kelas kompak.
Mengenai kemungkinan Safety Sense P dipasang di mobil-mobil produksi PT Toyota Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Direktur TMMIN I Made Dana M.Tangkas mengemukakan sistem keselamatan tersebut adalah hasil pengembangan yang sifatnya global.
"Jadi jika saatnya tepat dapat diterapkan di market Indonesia sesuai dengan karakteristik kebutuhan di jalan Indonesia," kata Made ketika dihubungi secara terpisah.
Dia mengemukakan penambahan sistem keselamatan tersebut akan dilakukan saat kondisi pasar di Indonesia membutuhkan adanya fitur-fitur keselematan tersebut.
"Terkait harga tentu akan disesuaikan dengan daya beli dari masyarakat pengguna mobil di Indonesia," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Perwira Kilang Pertamina Cilacap gelar safety riding dan bakti sosial dalam rangka HUT Ke-9 RFCC
23 September 2024 16:59 WIB
Kilang Cilacap gelar Seminar Safety Riding and Driving tingkatkan kesadaran aman berkendara
17 February 2024 14:11 WIB
Vendor Day Pertamina 2023, partner antipenyuapan dan kesadaran penerapan "safety"
31 July 2023 16:47 WIB, 2023
Saat penyandang disabilitas Kudus konvoi inklusi kampanyekan "safety riding"
04 December 2022 12:52 WIB, 2022
Jawa Tengah raih juara pertama penghargaan Railway Safety Awards 2022
17 November 2022 16:32 WIB, 2022
Jasa Raharja bersama PNM gelar pelatihan safety riding ke pengendara motor wanita
19 October 2022 15:13 WIB, 2022
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017