Alcatel Bertekad Pertahankan Eksistensinya di Indonesia
Rabu, 10 Desember 2014 16:44 WIB
Country Manager TCT Mobile Indonesia (Alcatel) Michael Kwok (tengah) bersama Country Marketing Manager TCT Mobile Indonesia Eko Susanto (kanan) dan SVP Manajer Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Lazada Indonesia Andry Huzain (kiri) memamerkan produk t
Hal itu disampaikan Country Marketing Manager TCT Mobile Indonesia Eko Susanto selepas pengenalan produk terbaru mereka Alcatel Onetouch Flash di Jakarta, Rabu.
"Sekarang kami ingin untuk konsisten terus bertahan di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
"Kami tidak ingin lagi ada seperti yang dulu-dulu, masuk, hilang, masuk, hilang. Tugas saya buat memastikan bahwa di negara-negara Asia Pasifik kami bisa tetap bertahan di dalam," katanya.
Untuk itu, lanjut Eko, pihaknya terus berupaya memastikan produk-produk yang mereka luncurkan sesuai dengan karakter pengguna di negara-negara Asia Pasifik, khususnya Indonesia.
"Makanya kami serius memegang produk yang bisa diterima di tengah masyarakat umum negara-negara tersebut, dan bukannya sekadar melemparkan produk dengan banderol murah," katanya.
Merek Alcatel memang memiliki rekam jejak yang unik, setelah pada masa-masa awal generasi ponsel masuk ke Indonesia, produk asal pabrikan Prancis itu sempat menjadi salah satu pemain serius dan termasuk salah satu primadona pada jamannya.
Namun, memasuki pertengahan dekade 2000-an, Alcatel sempat hilang dari peredaran di Indonesia, dan boleh dikatakan terlambat ikut memasuki lapangan saat persaingan ponsel pintar berbasis sistem operasi Android bahkan diikuti nama-nama yang masih sangat asing.
Pun demikian, Eko menegaskan Indonesia masih menjadi salah satu perhatian utama bagi Alcatel, meskipun kenyataannya untuk urusan Alcatel Onetouch Flash, Indonesia harus menunggu giliran peluncuran pada urutan kelima ketimbang empat negara lain di Asia Pasifik yakni secara berurutan Thailand, Vietnam, India dan Malaysia.
Eko berkilah bahwa pihaknya memperhitungkan betul sebelum Flash melakukan penetrasi ke pasar ponsel pintar di Indonesia.
"Sejujurnya, kenapa Indonesia tidak menjadi yang pertama karena kami belum siap. Kami menilai apakah harga segitu sudah cocok, kami coba di Thailand, ternyata oke. Di Vietnam juga, masuk India oke. Kemudian Malaysia yang dekat dengan Indonesia juga oke, makanya kami yakin," ujarnya.
Sementara itu, Eko mengindikasikan bahwa pihaknya akan melakukan penetrasi serius di Indonesia pada 2015 lewat tiga produk, termasuk Flash.
Pun demikian, ia enggan menerangkan lebih lanjut terkait dua produk andalan lainnya untuk Alcatel pada 2015 mendatang.
"Sekarang kami ingin untuk konsisten terus bertahan di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
"Kami tidak ingin lagi ada seperti yang dulu-dulu, masuk, hilang, masuk, hilang. Tugas saya buat memastikan bahwa di negara-negara Asia Pasifik kami bisa tetap bertahan di dalam," katanya.
Untuk itu, lanjut Eko, pihaknya terus berupaya memastikan produk-produk yang mereka luncurkan sesuai dengan karakter pengguna di negara-negara Asia Pasifik, khususnya Indonesia.
"Makanya kami serius memegang produk yang bisa diterima di tengah masyarakat umum negara-negara tersebut, dan bukannya sekadar melemparkan produk dengan banderol murah," katanya.
Merek Alcatel memang memiliki rekam jejak yang unik, setelah pada masa-masa awal generasi ponsel masuk ke Indonesia, produk asal pabrikan Prancis itu sempat menjadi salah satu pemain serius dan termasuk salah satu primadona pada jamannya.
Namun, memasuki pertengahan dekade 2000-an, Alcatel sempat hilang dari peredaran di Indonesia, dan boleh dikatakan terlambat ikut memasuki lapangan saat persaingan ponsel pintar berbasis sistem operasi Android bahkan diikuti nama-nama yang masih sangat asing.
Pun demikian, Eko menegaskan Indonesia masih menjadi salah satu perhatian utama bagi Alcatel, meskipun kenyataannya untuk urusan Alcatel Onetouch Flash, Indonesia harus menunggu giliran peluncuran pada urutan kelima ketimbang empat negara lain di Asia Pasifik yakni secara berurutan Thailand, Vietnam, India dan Malaysia.
Eko berkilah bahwa pihaknya memperhitungkan betul sebelum Flash melakukan penetrasi ke pasar ponsel pintar di Indonesia.
"Sejujurnya, kenapa Indonesia tidak menjadi yang pertama karena kami belum siap. Kami menilai apakah harga segitu sudah cocok, kami coba di Thailand, ternyata oke. Di Vietnam juga, masuk India oke. Kemudian Malaysia yang dekat dengan Indonesia juga oke, makanya kami yakin," ujarnya.
Sementara itu, Eko mengindikasikan bahwa pihaknya akan melakukan penetrasi serius di Indonesia pada 2015 lewat tiga produk, termasuk Flash.
Pun demikian, ia enggan menerangkan lebih lanjut terkait dua produk andalan lainnya untuk Alcatel pada 2015 mendatang.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB
Laporan dari Hangzhou, para catur Indonesia bertekad pertahankan gelar juara
20 October 2023 19:50 WIB, 2023
PGN SHG Pertamina bertekad selesaikan pipa gas ke KIT Batang tepat waktu
08 June 2023 16:23 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
vivo Y36 series resmi meluncur di pasar Indonesia dengan membawa desain "Dynamic Glass"
26 May 2023 8:52 WIB, 2023