Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, mengatakan, peluang menggarap bisnis remitansi di tanah air masih sangat besar, karena banyak daerah di Indonesia merupakan kantong-kantong TKI

“Transaksi ini merupakan bentuk perluasan layanan Alfamart untuk masyarakat, selain tentu saja menambah fee base income perusahaan,” kata Solihin, Senin (22/12/2014)

Keuntungan lain yang didapatkan perusahaan melalui layanan remitansi tentunya sekaligus dapat membangun citra minimarket Alfamart, yaitu sebagai community store yang memberikan kemudahan masyarakat khususnya keluarga TKI. Tak hanya itu, minimarket yang banyak menggelar aksi kemanusiaan ini, juga ingin menerapkan one stop payment melalui beragam pelayanan, diantaranya pembelian token listrik, pembayaran tagihan listrik, telepon, cicilan kredit sepeda motor dan elektronik, pembelian tiket kereta api, pembayaran booking tiket kereta api, pesawat, dsb

“Perusahaan juga ingin memperkenalkan brand Alfamart di manca negara,” imbuh Solihin. Seperti diketahui, Indonesia adalah negara ketiga penerima pengiriman uang terbesar di Asia Tenggara (setelah Filipina dan Vietnam) dengan nilai transaksi dari 6,5 juta pekerja senilai 7,2 miliar Dolar AS yang mencakup 1% dari GDP pada tahun 2012

“Tantangan ke depan, kami akan terus menambah jumlah toko yang mampu melayani transaksi ini

Saat ini transaksi remitansi baru sekitar 60 persen dari seluruh jaringan Toko Alfamart,” jelasnya.(ksm)