Basarnas Tindak Lanjuti Adanya Tiga Nelayan yang Melihat dan Dengar Dentuman
Selasa, 30 Desember 2014 13:08 WIB
Ketua Badan SAR Nsional (Basarnas) Surabaya Hernanto (kanan) menjelaskan peta pergerakan unsur SAR pada anggota di Crisis Center Air Asia di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/12). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
"Setelah kita evaluasi kita perluas menjadi 13 area pencarian," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, pada hari pertama pesawat airbus dengan rute Surabaya-Singapura tersebut hilang kontak pada Minggu (28/12), pencariannya dilakukan di empat titik, dan pada hari kedua menjadi tujuh titik.
"Kekuatan yang terlibat sama dengan kemarin, hanya ada tambahan kapal dan pesawat dari TNI AD dan Polri termasuk satu kapal dari institusi survei," kata Soelistyo.
Basarnas mendapatkan informasi baru terkait dengan pesawat AirAsia, bahwa ada dua nelayan yang melihat, dan ada seorang nelayan lainnya yang mendengar dentuman.
"Ini kita tindaklanjuti dan menjadi salah satu bagian dari perhatian kita untuk mencari," katanya.
Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 membawa 155 orang penumpang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada Minggu, pukul 05.36 WIB, dan hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.
Berdasarkan penjelasan BMKG, di sepanjang rute yang dilalui Pesawat AirAsia yang hilang kontak tersebut terdapat awan tebal berjenis cumulonimbus.
Pesawat membawa sebanyak 155 orang penumpang yang terdiri atas 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak dan satu orang balita.
Di dalam pesawat terdapat awak kabin dan warga negara asing dari Singapura, Inggris, Malaysia, Prancis masing-masing satu orang dan warga Korea Selatan tiga orang.
Sebelumnya, pada hari pertama pesawat airbus dengan rute Surabaya-Singapura tersebut hilang kontak pada Minggu (28/12), pencariannya dilakukan di empat titik, dan pada hari kedua menjadi tujuh titik.
"Kekuatan yang terlibat sama dengan kemarin, hanya ada tambahan kapal dan pesawat dari TNI AD dan Polri termasuk satu kapal dari institusi survei," kata Soelistyo.
Basarnas mendapatkan informasi baru terkait dengan pesawat AirAsia, bahwa ada dua nelayan yang melihat, dan ada seorang nelayan lainnya yang mendengar dentuman.
"Ini kita tindaklanjuti dan menjadi salah satu bagian dari perhatian kita untuk mencari," katanya.
Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 membawa 155 orang penumpang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada Minggu, pukul 05.36 WIB, dan hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.
Berdasarkan penjelasan BMKG, di sepanjang rute yang dilalui Pesawat AirAsia yang hilang kontak tersebut terdapat awan tebal berjenis cumulonimbus.
Pesawat membawa sebanyak 155 orang penumpang yang terdiri atas 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak dan satu orang balita.
Di dalam pesawat terdapat awak kabin dan warga negara asing dari Singapura, Inggris, Malaysia, Prancis masing-masing satu orang dan warga Korea Selatan tiga orang.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017