Astronom Temukan Dua Planet Baru Mirip Bumi
Kamis, 8 Januari 2015 12:09 WIB
Astronom temukan dua planet baru mirip Bumi-ilustrasi. (NASA Ames/SETI Institute/JPL-Caltech)
"Sebagian besar dari planet-planet ini memiliki kesempatan yang baik untuk menjadi berbatu seperti layaknya Bumi," kata penulis utama Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) Guillermo Torres seperti dilansir laman Science Daily, Rabu.
Dua planet yang paling mirip Bumi tersebut adalah Kepler-438b dengan lingkaran bintangnya setiap 35 hari dan Kepler-442b yang menyelesaikan satu orbit setiap 112 hari.
Dengan diameter hanya 12 persen lebih besar dari Bumi, Kepler-438b memiliki peluang 70 persen menjadi berbatu.
Sementara Kepler-442b yang berukuran sekitar sepertiga lebih besar dari bumi, memiliki peluang 60 persen menjadi berbatu.
Untuk berada di zona layak huni, sebuah planet ekstrasurya harus terpapar sinar matahari sebanyak yang diterima Bumi.
Jika terlalu banyak sinar matahari maka air yang ada di planet tersebut akan mendidih dan menguap. Dan jika terlalu sedikit, air pun akan membeku.
"Untuk menghitungnya, kami mengadopsi batas terluas yang masuk akal untuk kondisi yang cocok bagi kehidupan," kata Torres.
Kepler-438b menerima cahaya sekitar 40 persen lebih banyak dari Bumi. Oleh karena itu tim astronom mengatakan bahwa planet ini memiliki kemungkinan 70 persen berada di zona layak huni.
Sementara Kepler-442b mendapatkan sekitar dua pertiga cahaya dari yang diterima Bumi. Para ilmuwan menilai planet ini berkesempatan sebesar 97 persen berada di zona layak huni.
"Kami tidak tahu pasti apakah salah satu planet dalam sampel kami benar-benar layak huni. Yang bisa kami katakan adalah mereka kandidat yang menjanjikan," kata penulis kedua dari CfA David Kipping.
Seperti kebanyakan penemuan Kepler, dua planet baru yang baru ditemukan ini cukup jauh untuk membuat pengamatan lanjutan. Kepler-438b terletak 470 tahun cahaya dari Bumi, sementara Kepler-442b lebih jauh dengan jarak 1.100 tahun cahaya.
Sebelum penemuan ini, dua planet yang paling mirip Bumi adalah Kepler-186f yang berukuran 1,1 kali ukuran Bumi dan menerima 32 persen lebih banyak cahaya.
Selain itu Kepler-62F dengan 1,4 kali dibandingkan ukuran Bumi dan mendapat 41 persen lebih banyak cahaya.
Dua planet yang paling mirip Bumi tersebut adalah Kepler-438b dengan lingkaran bintangnya setiap 35 hari dan Kepler-442b yang menyelesaikan satu orbit setiap 112 hari.
Dengan diameter hanya 12 persen lebih besar dari Bumi, Kepler-438b memiliki peluang 70 persen menjadi berbatu.
Sementara Kepler-442b yang berukuran sekitar sepertiga lebih besar dari bumi, memiliki peluang 60 persen menjadi berbatu.
Untuk berada di zona layak huni, sebuah planet ekstrasurya harus terpapar sinar matahari sebanyak yang diterima Bumi.
Jika terlalu banyak sinar matahari maka air yang ada di planet tersebut akan mendidih dan menguap. Dan jika terlalu sedikit, air pun akan membeku.
"Untuk menghitungnya, kami mengadopsi batas terluas yang masuk akal untuk kondisi yang cocok bagi kehidupan," kata Torres.
Kepler-438b menerima cahaya sekitar 40 persen lebih banyak dari Bumi. Oleh karena itu tim astronom mengatakan bahwa planet ini memiliki kemungkinan 70 persen berada di zona layak huni.
Sementara Kepler-442b mendapatkan sekitar dua pertiga cahaya dari yang diterima Bumi. Para ilmuwan menilai planet ini berkesempatan sebesar 97 persen berada di zona layak huni.
"Kami tidak tahu pasti apakah salah satu planet dalam sampel kami benar-benar layak huni. Yang bisa kami katakan adalah mereka kandidat yang menjanjikan," kata penulis kedua dari CfA David Kipping.
Seperti kebanyakan penemuan Kepler, dua planet baru yang baru ditemukan ini cukup jauh untuk membuat pengamatan lanjutan. Kepler-438b terletak 470 tahun cahaya dari Bumi, sementara Kepler-442b lebih jauh dengan jarak 1.100 tahun cahaya.
Sebelum penemuan ini, dua planet yang paling mirip Bumi adalah Kepler-186f yang berukuran 1,1 kali ukuran Bumi dan menerima 32 persen lebih banyak cahaya.
Selain itu Kepler-62F dengan 1,4 kali dibandingkan ukuran Bumi dan mendapat 41 persen lebih banyak cahaya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Tim gabungan temukan tiga santriwati terseret arus Sungai Lusi Blora meninggal
12 December 2025 18:58 WIB
Tim SAR gabungan temukan dua korban tanah longsor Banjarnegara di hari ketujuh
23 November 2025 8:38 WIB
Tim SAR gabungan kembali temukan dua korban tanah longsor Cilacap pada hari ketujuh
19 November 2025 14:08 WIB
Tim SAR gabungan temukan satu korban bencana longsor di Desa Cibeunying Cilacap
14 November 2025 14:29 WIB
SAR temukan dua mahasiswa UIN Semarang korban tenggelam di Sungai Jolinggo Kendal
05 November 2025 13:38 WIB
Kisah Sugiyarto temukan kembali kepercayaan diri usai gabung di Kresna Patra
27 October 2025 10:58 WIB
Terpopuler - Sains dan Rekayasa
Lihat Juga
Mahasiswa SV Undip olah limbah jelantah dengan ekstrak kemangi jadi biocleaner
11 November 2025 8:32 WIB
Tahun depan Pemkot Semarang siapkan bus listrik koridor Mangkang - Penggaron
06 November 2025 21:32 WIB
Dosen UIN Walisongo paparkan metode melihat hilal yang lebih efisien dan tepat sasaran
30 October 2025 12:03 WIB
Wali Kota Tegal Paparkan Inovasi Rusunawa Rendah Karbon di Forum APEKSI 2025 Surabaya
29 October 2025 8:30 WIB
Cabdin Dinas ESDM Jateng tingkatkan kadar metana biogas di Blora gunakan alat lokal
24 October 2025 15:21 WIB