Ilmuwan Jerman Kembangkan Alat Teleportasi
Senin, 26 Januari 2015 15:04 WIB
Tidak cukup dematerialisasi dan rekonstruksi fiksi ilmiah, sistem tersebut bergantung pada destruktif scanning dan pencetakan 3D.
Sistem ini memiliki dua mesin. Sebuah objek di salah satu mesin men-scan lapis demi lapis yang kemudian ditransmisikan melalui komunikasi terenkripsi ke printer 3D. Printer di mesin lainnya kemudian mereplikasi objek asli lapis demi lapis, cukup efektif untuk memindah objek dari satu tempat ke tempat lain.
"Kami menciptakan alat mandiri sederhana yang memungkinkan relokasi benda-benda mati jarak jauh," kata tim yang terdiri dari enam orang dalam makalah yang diajukan untuk konferensi Tangible, Embedded and Embodied Interaction di Stanford University, seperti dikutip The Guardian.
"Pengguna menempatkan objek ke unit pengirim, memasukkan alamat unit penerima, dan tekan tombol relokasi," tambahnya.
Sistem ini dijuluki "Scotty" sebagai penghormatan kepada kepala insinyur. Berbeda dari sistem sebelumnya yang hanya menyalin sebagian objek fisik, sistem ini menyalin lapis demi lapis dekonstruksi dan mentranskripsi transmisi untuk memastikan bahwa hanya satu salinan objek ada pada satu waktu, menurut para ilmuwan.
Sistem ini memiliki dua mesin. Sebuah objek di salah satu mesin men-scan lapis demi lapis yang kemudian ditransmisikan melalui komunikasi terenkripsi ke printer 3D. Printer di mesin lainnya kemudian mereplikasi objek asli lapis demi lapis, cukup efektif untuk memindah objek dari satu tempat ke tempat lain.
"Kami menciptakan alat mandiri sederhana yang memungkinkan relokasi benda-benda mati jarak jauh," kata tim yang terdiri dari enam orang dalam makalah yang diajukan untuk konferensi Tangible, Embedded and Embodied Interaction di Stanford University, seperti dikutip The Guardian.
"Pengguna menempatkan objek ke unit pengirim, memasukkan alamat unit penerima, dan tekan tombol relokasi," tambahnya.
Sistem ini dijuluki "Scotty" sebagai penghormatan kepada kepala insinyur. Berbeda dari sistem sebelumnya yang hanya menyalin sebagian objek fisik, sistem ini menyalin lapis demi lapis dekonstruksi dan mentranskripsi transmisi untuk memastikan bahwa hanya satu salinan objek ada pada satu waktu, menurut para ilmuwan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Peneliti RI di Jerman ungkap temuan kunci masa depan sistem pangan nasional
17 October 2024 19:48 WIB
Dugaan TPPO mahasiswa magang di Jerman, Udinus Semarang sempat kirim 12 mahasiswa
29 March 2024 6:55 WIB
Kemenag-LPDP kembali kirim delegasi pesantren penerima beasiswa non-degree ke Jerman
28 February 2024 11:26 WIB