Piringan Hitam Lagu Lawas Diburu Kolektor
Minggu, 12 April 2015 11:45 WIB
Sekitar empat puluh ribu keping piringan hitam di kompleks Lokananta (Herka Yanis Pangaribowo)
"Vinyl musisi lawas Indonesia sulit dicari karena langka. Zaman dulu, kebanyakan para musisi Indonesia hanya mencetak vinyl dengan jumlah sedikit," kata pedagang vinyl, Aria Anggadwipa (31), di Pameran Vinyl Pasar Seni Cikapundung Kota Bandung, Minggu.
Menurutnya, pada era 1950 hingga 1970-an kebanyakan penikmat musik analog di Indonesia berasal dari kalangan berduit karena memang mahal.
Akibatnya, saat itu, para musisi lawas Indonesia hanya mencetak vinyl dengan edisi terbatas.
Album piringan hitam mereka juga tak dijual ke luar negeri dengan hanya beredar di pasar domestik.
"Bila di Amerika Serikat misalnya, musisi tak hanya mencetak vinyl untuk penikmat musik di Amerika saja, tapi vinyl mereka juga dijual ke sejumlah negara di berbagai benua," kata Aria.
Pada pameran ini, harga satu piringan hitam berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah, salah satunya piringan hitam Alwi Oslan dari album Mesra yang dibandrol Rp600 ribu.
Seorang kolektor vinyl, Rey Martosono, mengaku sering kesulitan mencari vinyl musisi Indonesia karena jumlahnya sedikit.
"Saya sering berburu vinyl hingga ke luar negeri. Saya merasa justru lebih sulit mencari vinyl dari musisi Indonesia ketimbang mencari vinyl musisi luar negeri," kata pria peraih Rekor MURI 2013 lantaran memainkan 18 alat musik secara bersamaan itu.
Menurutnya, pada era 1950 hingga 1970-an kebanyakan penikmat musik analog di Indonesia berasal dari kalangan berduit karena memang mahal.
Akibatnya, saat itu, para musisi lawas Indonesia hanya mencetak vinyl dengan edisi terbatas.
Album piringan hitam mereka juga tak dijual ke luar negeri dengan hanya beredar di pasar domestik.
"Bila di Amerika Serikat misalnya, musisi tak hanya mencetak vinyl untuk penikmat musik di Amerika saja, tapi vinyl mereka juga dijual ke sejumlah negara di berbagai benua," kata Aria.
Pada pameran ini, harga satu piringan hitam berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah, salah satunya piringan hitam Alwi Oslan dari album Mesra yang dibandrol Rp600 ribu.
Seorang kolektor vinyl, Rey Martosono, mengaku sering kesulitan mencari vinyl musisi Indonesia karena jumlahnya sedikit.
"Saya sering berburu vinyl hingga ke luar negeri. Saya merasa justru lebih sulit mencari vinyl dari musisi Indonesia ketimbang mencari vinyl musisi luar negeri," kata pria peraih Rekor MURI 2013 lantaran memainkan 18 alat musik secara bersamaan itu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Serapan anggaran rendah, Sekretariat DPRD Kabupaten Banyumas dapat bendera hitam
29 July 2024 14:10 WIB
Sengketa dugaan pelanggaran hak cipta Lagu Payung Hitam selesai pascamediasi
16 September 2021 15:04 WIB, 2021
Lebih menguntungkan, pembudi daya maggot di Banyumas bidik pasar lokal
23 March 2021 20:22 WIB, 2021
Terpopuler - Musik, Film, dan TV
Lihat Juga
Mudji Massaid tak mau Komentar soal Kasus Reza Artamevia Terkait Narkoba
30 August 2016 15:32 WIB, 2016