Diangkatnya kembali payung kertas khas Kalibagor ini bakal menghidupkan kembali industri kerajinan payung tradisional. Payung ini punya nilai lebih ketimbang payung masa kini yang diproduksi secara massal, tetapi miskin dari keunikan lokal.

"Selain sebagai cendera mata, payung kertas khas Kalibagor juga akan dipasang di tempat-tempat tertentu sebagai hiasan atau aksesori," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Banyumas Agus Nur Hadie. di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Ia mengakui bahwa keberadaan industri kerajinan payung kertas khas Kalibagor telah mati suri karena sekarang payung sudah berganti dengan produk pabrikan yang lebih murah dan praktis.

Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Banyumas berupaya membangkitkan kembali industri kerajinan payung kertas Kalibagor yang pernah terkenal melalui kegiatan "Banyumas Extravaganza 2015" yang mengusung tema "Payung Kalibagoran Dalam Lambaian Batik Banyumasan".

"Namun itu bukan berarti kembali ke masa lalu, di mana payung kalibagor menjadi kebutuhan," katanya.

Menurut dia, dalam kegiatan "Banyumas Extravaganza 2015" yang akan digelar pada hari Minggu (19/4), semua peserta terutama yang memeragakan busana batik Banyumasan akan membawa payung kertas khas Kalibagor.

Sementara bagi peserta lainnya, kata dia, setiap kelompok diwajibkan membawa minimal dua payung kertas.

"Kami berharap kegiatan 'Banyumas Extravaganza 2015' yang digelar dalam rangka peringatan Hari Jadi Ke-433 Kabupaten Banyumas dapat menjadi ajang untuk memromosikan potensi pariwisata Banyumas sehingga semakin terkenal dan makin banyak wisatawan yang datang berkunjung," katanya.

Menurut dia, kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan para Kepala Dinas Pariwisata se-Jateng.