Pengamat Politik Nilai Harkitnas belum Nampak Tanda-Tanda Kebangkitannya
Rabu, 20 Mei 2015 12:46 WIB
"Harkitnas merupakan hari besar nasional yang diperingati dengan berbagai teori dan refleksi, yang intinya mempertanyakan esensinya, karena hal itu, kebangkitan nasional, belum tampak batang hidungnya," kata dia, saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Untuk itu, dia berharap agar Harkitnas tidak hanya dimaknai sebagai peringatan saja tapi lebih kepada gerakan nyata meraih kebangkitan nasional.
Sejauh ini, kata dia, banyak peringatan hari besar nasional hanya seperti acara seremonial saja.
"Demikianlah nasib hampir semua hari besar nasional di negeri ini. Karena sebentar lagi kita juga akan memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus dengan cara yang sama, mempertanyakan esensi kemerdekaan," kata mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Kemerdekaan, lanjut dia, tiada artinya tanpa kedaulatan yang belum juga tampak batang hidungnya.
Contoh lainnya, peringatan reformasi dan juga hari antikorupsi yang dinilai Massardi masih sekedar hari peringatan.
"Kemarin peringatan reformasi juga setali tiga uang. Di mana reformasinya? Lebih celaka lagi, peringatan Hari Antikorupsi bahkan lebih meriah dirayakan di kalangan penguasa yang korup," katanya.
Untuk itu, dia berharap agar Harkitnas tidak hanya dimaknai sebagai peringatan saja tapi lebih kepada gerakan nyata meraih kebangkitan nasional.
Sejauh ini, kata dia, banyak peringatan hari besar nasional hanya seperti acara seremonial saja.
"Demikianlah nasib hampir semua hari besar nasional di negeri ini. Karena sebentar lagi kita juga akan memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus dengan cara yang sama, mempertanyakan esensi kemerdekaan," kata mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Kemerdekaan, lanjut dia, tiada artinya tanpa kedaulatan yang belum juga tampak batang hidungnya.
Contoh lainnya, peringatan reformasi dan juga hari antikorupsi yang dinilai Massardi masih sekedar hari peringatan.
"Kemarin peringatan reformasi juga setali tiga uang. Di mana reformasinya? Lebih celaka lagi, peringatan Hari Antikorupsi bahkan lebih meriah dirayakan di kalangan penguasa yang korup," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017