Upacara pemakaman dimulai pukul 10.00 WIB dengan dipimpin oleh Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU), Marsekal Muda TNI Abdul Muis yang bertugas sebagai inspektur upacara.

Dalam pemakaman itu, hadir Wakil Menteri Luar Negeri, A.M Fachir, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Mayjen (Purn) TNI Erfi Triassunu, perwakilan dari Kedutaan Singapura, dan Pakistan, serta Komadan Korem 072 Pamungkas, Kolonel Infanteri Stefanus Tri Mulyono.

Dua tembakan salvo ke udara oleh pasukan Batalyon Infanteri 403 Wirasada Pratista mengiringi proses pemakaman yang berlangsung khidmat. Prosesi itu mengundang puluhan warga kelurahan Muja-muju untuk ikut menyaksikan dari dekat.

Seremonial tabur bunga dalam proses pemakaman itu dilakukan oleh ibunda Dubes Burhan, putra pertama Pitra Amrulloh dan putra kedua Yoga Sulistyo, dilanjutkan dengan penimbunan makam yang secara sismbolis dilakukan oleh Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Abdul Muis.

Sebelumya istri almarhum, Hery Listyawati juga dimakamkan di kompleks pemakaman yang sama pada Kamis (14/5). Menurut pihak keluarga hal itu merupakan permintaan dari almarhum untuk dimakamkan dekat makam istrinya.

Komandan Korem 072 Pamungkas Kolonel Infanteri Stefanus Tri Mulyono mengatakan makna dari keseluruhan proses pemakaman itu memiliki makna penghargaan negara kepada almarhum.

Prosesi pemakaman secara militer dipersembahkan oleh negara kepada mereka yang berjasa besar dalam menjadi abdi negara.

"Proses ini tentu sesuai dengan jasa-jasa almarhum," kata dia.

Dubes Burhan Muhammad meninggal dalam usia 58 tahun setelah menjalani perawatan luka bakar serius di Rumah Sakit Umum Singapura, pada Selasa (19/5) pukul 00.50 waktu setempat.

Dubes Burhan merupakan salah satu korban kecelakaan helikopter di utara Pakistan pada 8 Mei lalu, yang juga menewaskan istrinya, almarhumah Hery Listyawati Burhan Muhammad.