Ketua Umum Indonesia Barecore Association (IBcA) Hari Mulyono didampingi Wakil Ketua Umumnya Soemardji Sardono dan Sekjen IBcA Setyo Wisnu Broto, di sela rapat koordinasi di Solo, Kamis mengatakan nilai ekspor tersebut meningkat dibanding 2014.

Barecore merupakan kayu olahan yang dibuat dari kumpulan potongan kayu melalui proses pengeleman dan pengepresan.

Hari Mulyono mengatakan ekspor komoditas yang dibuat dari potongan kayu sengon itu pada 2014 mencapai 450 juta dolar AS. "Tahun ini ditargetkan bisa naik menjadi 500 juta dolar AS dengan tujuan utama Tiongkok dan Taiwan," katanya.

Ia menyebutkan pasar produk tersebut masih terbuka lebar dan Indonesia menguasai pasar di negara tujuan ekspor tersebut sebesar 90 persen dari kebutuhan antara 4.000-5.000 kontainer per bulan. "Kami juga akan mengembangkan terus penanaman pohon sengon di luar Jawa," katanya.

Wakil Ketua Umum IBcA Soemardji Sardono mengatakan pengembangan tanaman sengon di luar Jawa selain dimaksudkan untuk memenuhi bahan baku pembuatan barecore juga sekaligus dalam penggalakkan hutan rakyat dan juga menjaga lingkungan agar lebih baik dan tidak mudah longsor.

Ia mengatakan sementara ini perusahaan pembuatan barecore hanya terpusat di Pulau Jawa yang jumlahnya mencapai 150 perusahaan. Perusahaan sebanyak itu menyerap tenaga kerja secara langsung sebanyak 30.000 orang.

"Ya kalau kami hitung secara keseluruhan baik yang menyediakan bahan baku, pekerja langsung, petani bisa mencapai 100.000 orang, " katanya.

Sekjen IBcA Setyo Wisnu Broto mengatakan organisasi itu memang masih baru dan dibentuk 5 Mei 2015, tetapi usaha bidang tersebut mempunyai prospek cerah untuk mendulang devisa.

Ia mengatakan anggota IBcA dalam menggalakkan ekspor akan tetap melestarikan hutan dan tidak menebang pohon seenaknya. "Untuk memenuhi bahan baku, kami juga mengembangkan hutan rakyat dengan tanaman utama pohon sengon," katanya.