Sistem operasi bernama Brillo tersebut akan dapat digunakan untuk perangkat yang memiliki RAM kecil, misalnya 32 MB, seperti sensor dan dongle (perangkat keras yang tersambung komputer untuk mengidentifikasi piranti lunak).

Sistem operasi mobile Android yang saat ini digunakan konsumen, memerlukan setidaknya RAM berkapasitas 512 MB.

Laporan tersebut juga menyebutkan, Brillo kini hanya ditargetkan untuk perangkat rumah terhubung, yang merupakan bagian dari IoT.

GSM Arena mewartakan, piranti lunak itu kemungkinan akan diresmikan pada konferensi developer I/O Google di San Francisco, pekan depan.