Mazda Yakin News Mazda6 Diterima Publik
Jumat, 29 Mei 2015 8:26 WIB
Peluncuran New Mazda CX5 dan New Mazda6 di Jakarta (27/04/15). (ANTARA News/Monalisa)
“Kami tahu bukan yang nomor satu dalam segmen ini namun keunggulan produk kami bisa memenuhi harapan pecinta berkendara yang memiliki keperluan tentang ini,†kata dia, di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Tipe sedan lini produksi terkini Mazda ini baru diluncurkan pada akhir April lalu di Jakarta.
Perusahaan otomotif Jepang itu menyelenggarakan uji kendara bagi jurnalis nasional di Bali selama dua hari. Lini produksi yang dihadirkan adalah New Mazda6 dan mobil SUV medium CX5 dalam beberapa varian (CX-5 2.5L 6AT urban, CX-5L 6 AT Touring, dan CX-5L 6AT Grand Touring). SUV ini disebut-sebut sebagai jawaban atas Honda CRV yang sama kelas dan kisaran harganya (sekitar Rp440-450 juta perunit).
Yang cukup istimewa adalah kehadiran New Mazda6 yang hadir dengan warna sole red. Selain kandungan teknologi SkyAktiv yang menjadi kekuatan Mazda selain rancangan berfilosofi Kodo, warna sole red ini memberi sensasi tersendiri dan menjadi "pembawa bendera Mazda" kali ini.
Menurut pabrikan, warna khusus ini akan mampu “menggoda†calon konsumen New Mazda6. Bagian yang terpapar cahaya akan berwarna merah dengan fokus-fokus yang berkilau sedangkan yang tidak terpapar akan juga berwarna merah namun bernuansa berbeda.
Pabrikan menyatakan, ada teknik pengecatan khusus untuk menghasilkan sensasi itu, yang diaplikasikan dalam empat lapis cat plus lapisan pelindung vernis khusus. Warna sole red dijual Rp3 juta lebih mahal ketimbang warna lain (putih, sebagai misal).
Saat uji kendara, sedan premium Mazda yang dikatakan akan berhadapan dengan Toyota Camry dan New Honda Accord (di kelas kisaran harga sekitar Rp660 juta on the road), performa mesin, sistem suspensi, sistem rem, dan tingkat redaman kebisingan luar mampu dia beri secara baik.
Belum lagi kandungan teknologi cerdas dan interaktif SkyActiv, yang dicobakan dalam beberapa fitur utama, di antaranya yang terkait dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
Dalam perjalanan tol Bali Mandara menuju kawasan Pantai Pandawa di Kabupaten Badung, fitur Lane-Keep Assist System mampu mengembalikan mobil pada jalur (lane) yang seharusnya alias semula secara seketika namun halus.
Fitur ini tidak bekerja sendirian, melainkan didahului Lane Warning Departure System, yang memberi peringatan kepada pengemudi jika mobil mulai melenceng dari jalur yang dia jalani. Peringatan itu bisa berupa suara, getaran, atau ikon tanda di dashboard.
Berkendara malam hari menjadi kenikmatan tersendiri bagi pengemudinya. Sistem alokasi dan pengaturan lampu utamanya menarik untuk “dinikmatiâ€, yang oleh Mazda dinamakan Adaptive LED Headlamps.
Secara sederhana, sistem yang juga mengandalkan sensor dan radar (ada di bagian atas kaca depan tanpa merugikan bidang pandang pengendara) itu akan membaca kehadiran kendaraan di depan dia ataupun di lajur berlawanan.
Pada saat kendaraan di depannya hadir, maka komputer dengan kecerdasan buatan akan mengurangi paparan cahaya lampu utama di bagian yang mengenai obyek itu, apakah di bagian kanan atau kiri. Demikian halnya jika ada kendaraan di lajur berlawanan.
“Kami peduli dengan orang-orang yang juga ada di jalan. Tidak akan menyilaukan dan meningkatkan keamanan berkendara,†kata Fukuyama.
Persoalan pencahayaan pada malam hari diuji coba tersendiri bagi jurnalis otomotif, di jalur lurus, di Kabupaten Badung, Bali. Sistem mengatur fitur ini baru bekerja maksimal pada kecepatan di atas 45 kilometer perjam dan tongkat pengatur lampu pada posisi auto.
Tipe sedan lini produksi terkini Mazda ini baru diluncurkan pada akhir April lalu di Jakarta.
Perusahaan otomotif Jepang itu menyelenggarakan uji kendara bagi jurnalis nasional di Bali selama dua hari. Lini produksi yang dihadirkan adalah New Mazda6 dan mobil SUV medium CX5 dalam beberapa varian (CX-5 2.5L 6AT urban, CX-5L 6 AT Touring, dan CX-5L 6AT Grand Touring). SUV ini disebut-sebut sebagai jawaban atas Honda CRV yang sama kelas dan kisaran harganya (sekitar Rp440-450 juta perunit).
Yang cukup istimewa adalah kehadiran New Mazda6 yang hadir dengan warna sole red. Selain kandungan teknologi SkyAktiv yang menjadi kekuatan Mazda selain rancangan berfilosofi Kodo, warna sole red ini memberi sensasi tersendiri dan menjadi "pembawa bendera Mazda" kali ini.
Menurut pabrikan, warna khusus ini akan mampu “menggoda†calon konsumen New Mazda6. Bagian yang terpapar cahaya akan berwarna merah dengan fokus-fokus yang berkilau sedangkan yang tidak terpapar akan juga berwarna merah namun bernuansa berbeda.
Pabrikan menyatakan, ada teknik pengecatan khusus untuk menghasilkan sensasi itu, yang diaplikasikan dalam empat lapis cat plus lapisan pelindung vernis khusus. Warna sole red dijual Rp3 juta lebih mahal ketimbang warna lain (putih, sebagai misal).
Saat uji kendara, sedan premium Mazda yang dikatakan akan berhadapan dengan Toyota Camry dan New Honda Accord (di kelas kisaran harga sekitar Rp660 juta on the road), performa mesin, sistem suspensi, sistem rem, dan tingkat redaman kebisingan luar mampu dia beri secara baik.
Belum lagi kandungan teknologi cerdas dan interaktif SkyActiv, yang dicobakan dalam beberapa fitur utama, di antaranya yang terkait dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
Dalam perjalanan tol Bali Mandara menuju kawasan Pantai Pandawa di Kabupaten Badung, fitur Lane-Keep Assist System mampu mengembalikan mobil pada jalur (lane) yang seharusnya alias semula secara seketika namun halus.
Fitur ini tidak bekerja sendirian, melainkan didahului Lane Warning Departure System, yang memberi peringatan kepada pengemudi jika mobil mulai melenceng dari jalur yang dia jalani. Peringatan itu bisa berupa suara, getaran, atau ikon tanda di dashboard.
Berkendara malam hari menjadi kenikmatan tersendiri bagi pengemudinya. Sistem alokasi dan pengaturan lampu utamanya menarik untuk “dinikmatiâ€, yang oleh Mazda dinamakan Adaptive LED Headlamps.
Secara sederhana, sistem yang juga mengandalkan sensor dan radar (ada di bagian atas kaca depan tanpa merugikan bidang pandang pengendara) itu akan membaca kehadiran kendaraan di depan dia ataupun di lajur berlawanan.
Pada saat kendaraan di depannya hadir, maka komputer dengan kecerdasan buatan akan mengurangi paparan cahaya lampu utama di bagian yang mengenai obyek itu, apakah di bagian kanan atau kiri. Demikian halnya jika ada kendaraan di lajur berlawanan.
“Kami peduli dengan orang-orang yang juga ada di jalan. Tidak akan menyilaukan dan meningkatkan keamanan berkendara,†kata Fukuyama.
Persoalan pencahayaan pada malam hari diuji coba tersendiri bagi jurnalis otomotif, di jalur lurus, di Kabupaten Badung, Bali. Sistem mengatur fitur ini baru bekerja maksimal pada kecepatan di atas 45 kilometer perjam dan tongkat pengatur lampu pada posisi auto.
Pewarta : Ade P Marboen
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bea Cukai Kudus yakin target penerimaan cukai Rp39,8 triliun tercapai
09 November 2023 20:18 WIB, 2023
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017