Tunanetra Temanggung Perdalam Baca Al Quran Braile
Senin, 22 Juni 2015 15:48 WIB
Ilustrasi. Peserta lomba membaca Al-Qur'an Braille memegang Al-Quran sebelum perlombaan dimulai di Pusdai Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/7). (FOTO ANTARA/Agus Bebeng)
Kasi Rehabilitasi Sosial Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung Bambang Harjunanto di Temanggung, Senin mengatakan seminggu sekali para penerima manfaat di sini mendapat pelajaran baca tulis huruf arab braille.
"Khusus untuk bulan Ramadhan ini kami tingkatkan pelatihan selama seminggu agar anak-anak bisa tadarus," katanya.
Ia menuturkan, sebelumnya pernah dilaksanakan pelatihan membaca dan menulis huruf arab braille selama satu minggu kemudian ini sesi kedua sekaligus untuk memperlancar anak dalam tadarus.
"Selain memberikan keterampilan pijat dan lainnya kepada penerima manfaat, kami juga memberikan kemampuan kepada mereka baik secara mental, fisik maupun rohaniah sehingga ketika mereka keluar dari sini benar-benar siap dan bisa untuk mandiri secara sosial," katanya.
Ia mengatakan keseluruhan penerima manfaat di Balai Resos Penganthi sebanyak 80 orang, kebetulan mereka beragama Islam semua sehingga mereka mengikuti kegiatan menulis arab braille ini dengan kategori dasar dan lanjutan.
Ia menjelaskan untuk tingkat dasar diberikan materi berupa tuntunan wudhu dan shalat, kemudian pengenalan huruf arab braille, sedangkan tingkat lanjutan satu dan dua langsung membaca Al Quran.
Ia mengatakan ada empat instruktur khusus arab braille di Balai Resos Penganthi.
Penerima manfaat Balai Resos Penganthi, Hendry Hernowo mengaku senang mendapat pelajaran membaca Al Quran braille.
Ia mengatakan untuk membaca Al Quran braille dengan cepat diperlukan kepekaan dalam perabaan huruf.
"Perabaan agak sulit, padahal harus sensitif untuk bisa cepat baca Al Quran braille," katanya.
"Khusus untuk bulan Ramadhan ini kami tingkatkan pelatihan selama seminggu agar anak-anak bisa tadarus," katanya.
Ia menuturkan, sebelumnya pernah dilaksanakan pelatihan membaca dan menulis huruf arab braille selama satu minggu kemudian ini sesi kedua sekaligus untuk memperlancar anak dalam tadarus.
"Selain memberikan keterampilan pijat dan lainnya kepada penerima manfaat, kami juga memberikan kemampuan kepada mereka baik secara mental, fisik maupun rohaniah sehingga ketika mereka keluar dari sini benar-benar siap dan bisa untuk mandiri secara sosial," katanya.
Ia mengatakan keseluruhan penerima manfaat di Balai Resos Penganthi sebanyak 80 orang, kebetulan mereka beragama Islam semua sehingga mereka mengikuti kegiatan menulis arab braille ini dengan kategori dasar dan lanjutan.
Ia menjelaskan untuk tingkat dasar diberikan materi berupa tuntunan wudhu dan shalat, kemudian pengenalan huruf arab braille, sedangkan tingkat lanjutan satu dan dua langsung membaca Al Quran.
Ia mengatakan ada empat instruktur khusus arab braille di Balai Resos Penganthi.
Penerima manfaat Balai Resos Penganthi, Hendry Hernowo mengaku senang mendapat pelajaran membaca Al Quran braille.
Ia mengatakan untuk membaca Al Quran braille dengan cepat diperlukan kepekaan dalam perabaan huruf.
"Perabaan agak sulit, padahal harus sensitif untuk bisa cepat baca Al Quran braille," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB