SBY Berdialog dengan Mahasiswa Tiongkok
Minggu, 28 Juni 2015 12:48 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
"Saya sangat merasa terhormat berada di sini, di Universitas terbaik, dan tempat saya mendapat Honoris Causa, pada beberapa waktu silam," kata Yudhoyono.
Ia mengatakan sangat setuju dengan moto Universitas Tsinghua "self discipline, and social commitment" dan semangat "action speak louder than words".
"Tanpa disiplin, kita dapat mencapai apa yang kita ingin wujudkan. Disiplin juga menjadi landasan saya selama memimpin Indonesia, untuk menjadikan Indonesia lebih baik, lebih maju," katanya, dalam pidato pembukaannya.
Yudhoyono menambahkan, "Kalian beruntung berada di Tiongkok Dan belajar disini, melihat langsung kebangkitan Tiongkok, sebagai kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia, dan menjadi kekuatan yang berpengaruh di segala tingkatan regional dan internasional,".
Dalam kegiatan bertajuk "campus talk" itu, Yudhoyono menyampaikan paparan tentang hubungan Indonesia-Tiongkok, perkembangan Asia Pasifik dan kerja sama ASEAN dan Tiongkok. .
Sebelum melakukan dialog, Yudhoyono diterima oleh Presiden Universitas Tsinghua Qiu Yong.
Dialog dihadiri sekitar 55 mahasiswa baik dari Tsinghua maupun beberapa dari perguruan tinggi lain di Beijing seperti Beihang, Universitas Komunikasi Tiongkok, dan Universitas Ekonomi dan Bisnis.
Universitas Tsinghua didirikan pada 1911 dengan nama "Tsinghua Xuetang", dan berganti nama menjadi "Tsinghua School" pada 1912. Universitas tertua di Tiongkok tersebut menampilkan pengajaran kebudayaan Tiongkok dan Barat, kemanusiaan dan Ilmu pengetahuan, modern dan klasik.
Setelah Tiongkok resmi berdiri pada 1 Oktober 1949, Tsinghua dijadikan sebagai institut politeknik. Dibawah kepemimpinan Jiang Nanxiang, Tsinghua menjadi pusat pelatihan bagi para enjiner dan ilmuwan baik untuk lembaga profesional serta individu.
Sejak Tiongkok makin membuka diri pada 1978 Tsinghua dijadikan pusat penelitian kompehensif hingga saat ini memiliki 56 departemen di antaranya Iptek, Ttknik, hukum, filsafat, ekonomi, pendidikan, dan seni.
Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 mendapat gelar Honoris Causa dari Universitas Tsinghua, yang telah melahirkan sejumlah pemimpin Tiongkok seperti Presiden Xi Jinping, mantan Presiden Hu Jiantao, dan mantan Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji.
Ia mengatakan sangat setuju dengan moto Universitas Tsinghua "self discipline, and social commitment" dan semangat "action speak louder than words".
"Tanpa disiplin, kita dapat mencapai apa yang kita ingin wujudkan. Disiplin juga menjadi landasan saya selama memimpin Indonesia, untuk menjadikan Indonesia lebih baik, lebih maju," katanya, dalam pidato pembukaannya.
Yudhoyono menambahkan, "Kalian beruntung berada di Tiongkok Dan belajar disini, melihat langsung kebangkitan Tiongkok, sebagai kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia, dan menjadi kekuatan yang berpengaruh di segala tingkatan regional dan internasional,".
Dalam kegiatan bertajuk "campus talk" itu, Yudhoyono menyampaikan paparan tentang hubungan Indonesia-Tiongkok, perkembangan Asia Pasifik dan kerja sama ASEAN dan Tiongkok. .
Sebelum melakukan dialog, Yudhoyono diterima oleh Presiden Universitas Tsinghua Qiu Yong.
Dialog dihadiri sekitar 55 mahasiswa baik dari Tsinghua maupun beberapa dari perguruan tinggi lain di Beijing seperti Beihang, Universitas Komunikasi Tiongkok, dan Universitas Ekonomi dan Bisnis.
Universitas Tsinghua didirikan pada 1911 dengan nama "Tsinghua Xuetang", dan berganti nama menjadi "Tsinghua School" pada 1912. Universitas tertua di Tiongkok tersebut menampilkan pengajaran kebudayaan Tiongkok dan Barat, kemanusiaan dan Ilmu pengetahuan, modern dan klasik.
Setelah Tiongkok resmi berdiri pada 1 Oktober 1949, Tsinghua dijadikan sebagai institut politeknik. Dibawah kepemimpinan Jiang Nanxiang, Tsinghua menjadi pusat pelatihan bagi para enjiner dan ilmuwan baik untuk lembaga profesional serta individu.
Sejak Tiongkok makin membuka diri pada 1978 Tsinghua dijadikan pusat penelitian kompehensif hingga saat ini memiliki 56 departemen di antaranya Iptek, Ttknik, hukum, filsafat, ekonomi, pendidikan, dan seni.
Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 mendapat gelar Honoris Causa dari Universitas Tsinghua, yang telah melahirkan sejumlah pemimpin Tiongkok seperti Presiden Xi Jinping, mantan Presiden Hu Jiantao, dan mantan Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024