Pembakaran Masjid Papua, Dirjen Bimas Kristen dan Kakanwil Turun Tangan
Jumat, 17 Juli 2015 21:23 WIB
ilustrasi umat Islam shalat Idul Fitri 1436 Hijriah, di lapangan parkir Perkantoran Kencana Niaga, Kembangan, di Jakarta Barat, Jumat. (istimewa)
Akibatnya jemaah muslim yang sedang menggelar shalat ketakutan dan membubarkan diri.
Dalam siaran pers diterima www.antaranews.com, di Jakarta pada Jumat, Menteri Agama, Lukman Saifuddin, meminta direktur jenderal bimas Kristen Kementerian Agama dan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua segera mengambil langkah-langkah strategis menyelesaikan masalah ini.
"Saya telah instruksikan Dirjen Bimas Kristen dan Kakanwil Kemenag Papua mencaritahu duduk masalah dan menangani masalah itu," kata dia.
Menurut Kementerian Agama, kericuhan Papua berawal ketika imam shalat Ied mengumandangkan takbir pertama, tiba-tiba sejumlah orang dari beberapa penjuru melempari jamaah yang sedang salat, sambil berteriak bubarkan.
Aparat keamanan dari kesatuan Brimob setempat dan Yonif Infantri 756 yang mengamankan shalat Idul Fitri itu kemudian mengeluarkan tembakan peringatan guna membubarkan massa yang melempari umat.
Warga muslim yang shalat kemudian memutuskan membubarkan diri.
Kepada direktur jenderal bimas Kristen Kementerian Agama dan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua, dia meminta agar segera melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat di sana untuk mengurai masalah yang sebenarnya.
"Saya minta agar dilakukan pendekatan yang melibatkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat di sana," kata Saifuddin.
Dia berharap pihak berwajib mampu membawa kasus itu ke proses hukum, agar kasus sengketa tak menjadi preseden buruk di kemudian hari.
Dalam siaran pers diterima www.antaranews.com, di Jakarta pada Jumat, Menteri Agama, Lukman Saifuddin, meminta direktur jenderal bimas Kristen Kementerian Agama dan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua segera mengambil langkah-langkah strategis menyelesaikan masalah ini.
"Saya telah instruksikan Dirjen Bimas Kristen dan Kakanwil Kemenag Papua mencaritahu duduk masalah dan menangani masalah itu," kata dia.
Menurut Kementerian Agama, kericuhan Papua berawal ketika imam shalat Ied mengumandangkan takbir pertama, tiba-tiba sejumlah orang dari beberapa penjuru melempari jamaah yang sedang salat, sambil berteriak bubarkan.
Aparat keamanan dari kesatuan Brimob setempat dan Yonif Infantri 756 yang mengamankan shalat Idul Fitri itu kemudian mengeluarkan tembakan peringatan guna membubarkan massa yang melempari umat.
Warga muslim yang shalat kemudian memutuskan membubarkan diri.
Kepada direktur jenderal bimas Kristen Kementerian Agama dan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua, dia meminta agar segera melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat di sana untuk mengurai masalah yang sebenarnya.
"Saya minta agar dilakukan pendekatan yang melibatkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat di sana," kata Saifuddin.
Dia berharap pihak berwajib mampu membawa kasus itu ke proses hukum, agar kasus sengketa tak menjadi preseden buruk di kemudian hari.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Segera Diresmikan Jokowi, MAJT Magelang sajikan pemandangan Candi Borobudur
19 September 2024 20:09 WIB
Akulturasi budaya Masjid Laweyan bawa MTsN 1 Surakarta raih emas pada MYRES 2024
10 September 2024 10:49 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
"Garis Bawahi Ya Hanya kamaludin yang Minta Uang,Patrialis tidak Pernah," kata Basuki
01 February 2017 18:16 WIB, 2017
Pengacara Minta Penyidik Menyelidiki Laporan agar Membongkar Kasus Rekayasa Antasari
01 February 2017 16:25 WIB, 2017