Kasus Esktradisi Pejabat Korup FIFA Ditunda
Selasa, 28 Juli 2015 8:49 WIB
Jack Warner, mantan Wakil Presiden FIFA yang tersangkut skandal korupsi yang mengguncang badan sepak bola dunia itu (Reuters)
Warner, mantan bos federasi sepak bola Amerika Utara, Tengah dan Karibia (CONCACAF), tengah berjuang menghindari ekstradisi ke Amerika Serikat setelah diumumkaan dalam penyelidikan korupsi FIFA yang mengguncang sepak bola dunia.
Pria berusia 72 tahun itu terlihat di Pengadilan Port-of-Spain di ibu kota Trinidad, Senin, ketika pemerintah dan pembela merundingkan pemeriksaan lanjutan.
Kasus ini ditunda sampai 28 Agustus ketika tanggal awal kasus esktradisi penuh akan digelar.
Warner berkata di luar gedung pengadilan bahwa dia telah memerintahkan timnya mengajukan judicial review atas permintaan ekstradisi itu dengan alasan pemerintahan Perdana Menteri Trinidad Kamla Persad-Bissessar tengah menuntut kasusnya itu sehingga membuatnya mustahil mendapatkan peradilan yang adil.
Warner ditangkap pihak berwajib Trinidad setelah Amerika Serikat mendakwa dia dan 13 pejabat sepak bola serta pemasaran olah raga lainnya.
Dia menuduh kasus yang diajukan AS kepadanya ini dilatarbelakangi oleh motivasi politik dan bahwa Amerika berusaha membalas dendam karena negeri ini kalah dari Qatar pada pemungutan suara untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022, demikian AFP.
Pria berusia 72 tahun itu terlihat di Pengadilan Port-of-Spain di ibu kota Trinidad, Senin, ketika pemerintah dan pembela merundingkan pemeriksaan lanjutan.
Kasus ini ditunda sampai 28 Agustus ketika tanggal awal kasus esktradisi penuh akan digelar.
Warner berkata di luar gedung pengadilan bahwa dia telah memerintahkan timnya mengajukan judicial review atas permintaan ekstradisi itu dengan alasan pemerintahan Perdana Menteri Trinidad Kamla Persad-Bissessar tengah menuntut kasusnya itu sehingga membuatnya mustahil mendapatkan peradilan yang adil.
Warner ditangkap pihak berwajib Trinidad setelah Amerika Serikat mendakwa dia dan 13 pejabat sepak bola serta pemasaran olah raga lainnya.
Dia menuduh kasus yang diajukan AS kepadanya ini dilatarbelakangi oleh motivasi politik dan bahwa Amerika berusaha membalas dendam karena negeri ini kalah dari Qatar pada pemungutan suara untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022, demikian AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024