Kendati hujan tidak berlangsung terlalu lama, hanya sekitar 15 menit, namun cukup membuat suhu udara turun menjadi 41 derajat Celcius dari biasanya di atas 43 derajat Celcius.

"Selama tujuh bulan tinggal di sini, baru sekarang saya melihat hujan" kata Halimah, tenaga musiman (temus) yang membantu Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) di Makkah, Rabu.

Sebelum hujan turun, wilayah Makkah dilanda angin kencang yang membuat daun pohon di sekitar jalan bergoyang kencang, serta gemuruh.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Arsyad Hidayat mengatakan kejadian hujan turun merupakan gejala alam biasa. Menurut dia, dalam dua minggu ke depan, suhu udara di Makkah masih panas pada kisaran 42 sampai 45 derajat Celcius. "Jamaah diimbau untuk mempersiapkan fisik dalam menghadapi kondisi panas di Makkah," ujarnya.

Hujan juga turun di Madinah, yang sebelumnya dilanda kabut pasir.