Jalan Tol Bawen-Salatiga Dioperasikan pada 2016
Rabu, 2 September 2015 21:23 WIB
Tol Semarang-Solo seksi II ruas Ungaran-Bawen di Desa Lemah Ireng, Kabupaten Semarang, Jateng, pada foto awal Januari 2014 (arsip/NTARA FOTO/R. Rekotomo)
"Jalan tol Bawen-Salatiga ditargetkan sudah bisa dioperasikan secara nonkomersial atau dilalui kendaraan pada arus mudik Lebaran 2016," kata Ari saat menerima kunjungan lapangan anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Rabu.
Menurut dia, proses pembebasan lahan yang terkena proyek pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 kilometer sudah mencapai 75 persen.
"Mudah-mudahan pembebasan lahan jalan tol Bawen-Salatiga bisa selesai pada Desember 2015 sehingga proses pengerjaan fisik bisa segera dimulai," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa pembebasan tanah jalan tol Bawen-Salatiga masih menghadapi beberapa kendala seperti adanya 17 titik tanah milik desa yang belum dibebaskan.
"Untuk membebaskan tanah milik desa ini harus mendapatkan izin dari bupati, sehingga kami meminta dukungan DPRD Jateng dalam penyelesaian masalah itu," katanya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso meminta TMJ mengkritisi sempitnya jalan pada pintu keluar jalan tol Bawen-Salatiga di kawasan Tingkir sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas.
"Jalan keluar jalan tol Bawen-Salatiga perlu dilebarkan agar tidak terjadi kemacetan seperti yang terjadi saat ini di pintu keluar jalan tol Semarang-Ungaran," ujarnya.
Pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga dibagi menjadi beberapa paket pengerjaan yakni paket Bawen-Polosiri sepanjang 3,49 km, paket Polosiri-Sidorejo sepanjang 6,8 km, paket Sidorejo-Tengaran sepanjang 4,3 km, paket Sidorejo-Tengaran sepanjang 0,8 km, paket Sidorejo-Tengaran sepanjang 1,0 km, dan paket Sidorejo-Tengaran sepanjang 1,2 km.
Setelah pembangunan fisik jalan tol Bawen-Salatiga selesai akan dilanjutkan pembangunan jalan tol seksi IV untuk ruas Salatiga-Boyolali sepanjang 24,13 km dan seksi V untuk ruas Boyolali-Kartosuro sepanjang 72,64 km.
Menurut dia, proses pembebasan lahan yang terkena proyek pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 kilometer sudah mencapai 75 persen.
"Mudah-mudahan pembebasan lahan jalan tol Bawen-Salatiga bisa selesai pada Desember 2015 sehingga proses pengerjaan fisik bisa segera dimulai," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa pembebasan tanah jalan tol Bawen-Salatiga masih menghadapi beberapa kendala seperti adanya 17 titik tanah milik desa yang belum dibebaskan.
"Untuk membebaskan tanah milik desa ini harus mendapatkan izin dari bupati, sehingga kami meminta dukungan DPRD Jateng dalam penyelesaian masalah itu," katanya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso meminta TMJ mengkritisi sempitnya jalan pada pintu keluar jalan tol Bawen-Salatiga di kawasan Tingkir sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas.
"Jalan keluar jalan tol Bawen-Salatiga perlu dilebarkan agar tidak terjadi kemacetan seperti yang terjadi saat ini di pintu keluar jalan tol Semarang-Ungaran," ujarnya.
Pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga dibagi menjadi beberapa paket pengerjaan yakni paket Bawen-Polosiri sepanjang 3,49 km, paket Polosiri-Sidorejo sepanjang 6,8 km, paket Sidorejo-Tengaran sepanjang 4,3 km, paket Sidorejo-Tengaran sepanjang 0,8 km, paket Sidorejo-Tengaran sepanjang 1,0 km, dan paket Sidorejo-Tengaran sepanjang 1,2 km.
Setelah pembangunan fisik jalan tol Bawen-Salatiga selesai akan dilanjutkan pembangunan jalan tol seksi IV untuk ruas Salatiga-Boyolali sepanjang 24,13 km dan seksi V untuk ruas Boyolali-Kartosuro sepanjang 72,64 km.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Minibus pengangkut santri tabrak pembatas jalan di Tol Semarang-Solo, empat tewas
18 October 2024 16:00 WIB