TKW Asal Sulsel yang Diduga Dimutilasi Majikan Ditemukan Masih hidup
Jumat, 18 September 2015 11:55 WIB
Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Riyadh, Ahrul Tasni Fathurrahman kepada ANTARA Kairo, Kamis, mengisahkan, awalnya dugaan mutilasi itu dilaporkan Sudiyati -- ibu kandung Darmawati yang juga TKW di Arab Saudi -- kepada KBRI Riyadh.
"Dalam laporannya, Sudiyati mendapat informasi bahwa anaknya, Darmawati, telah dibunuh majikannya dengan cara mutilasi," katanya.
Saat menyampaikan laporan kepada KBRI, Sudiyati didampingi majikannya, dan meminta bantuan untuk mencari anaknya tersebut.
Tim Perlindungan warga negara Indonesia (WNI) KBRI Riyadh segera bergerak cepat untuk menindaklannjuti laporan itu.
Sekretaris III Fungsi protokol dan Konsuler KBRI Riyadh, Chairil Anhar Siregar, yang menangani kasus tersebut mengungkapkan, awalnya tim kesulitan menelusuri kasus itu karena tidak diberi penjelasan detil oleh pelapor.
"Walau Sudiyati tidak tahu persis tempat tinggal majikan Darmawati dan hanya menyebutkan sebuah daerah di Riyadh, Tim KBRI berupaya menelusuri keberadaan Darmawati," ujar Chairil.
Chairil Anhar menjelaskan, Tim KBRI selanjutnya bekerja sama dengan aparat keamanan setempat, dan pada akhirnya berhasil menemukan Darmawati dalam keadaan sehat walafiat.
Keduanya, Sudiyati dan Darmawati, pun bersama-sama telah pulang kembali ke kampung halamannya di Pinrang Sulawesi Selatan.
Sementara itu, KBRI Riyadh pada 8 September lalu kembali memulangkan 41 TKW bermasalah, yaitu mereka yang telah melampaui masa izin tinggal (overstayers) dan tidak memiliki dokumen perjalanan (undocumented).
Sebelum dipulangkan, TKW bermasalah tersebut diamankan di Ruhama, tempat penampungkan sementara di KBRI Riyadh.
"Dalam laporannya, Sudiyati mendapat informasi bahwa anaknya, Darmawati, telah dibunuh majikannya dengan cara mutilasi," katanya.
Saat menyampaikan laporan kepada KBRI, Sudiyati didampingi majikannya, dan meminta bantuan untuk mencari anaknya tersebut.
Tim Perlindungan warga negara Indonesia (WNI) KBRI Riyadh segera bergerak cepat untuk menindaklannjuti laporan itu.
Sekretaris III Fungsi protokol dan Konsuler KBRI Riyadh, Chairil Anhar Siregar, yang menangani kasus tersebut mengungkapkan, awalnya tim kesulitan menelusuri kasus itu karena tidak diberi penjelasan detil oleh pelapor.
"Walau Sudiyati tidak tahu persis tempat tinggal majikan Darmawati dan hanya menyebutkan sebuah daerah di Riyadh, Tim KBRI berupaya menelusuri keberadaan Darmawati," ujar Chairil.
Chairil Anhar menjelaskan, Tim KBRI selanjutnya bekerja sama dengan aparat keamanan setempat, dan pada akhirnya berhasil menemukan Darmawati dalam keadaan sehat walafiat.
Keduanya, Sudiyati dan Darmawati, pun bersama-sama telah pulang kembali ke kampung halamannya di Pinrang Sulawesi Selatan.
Sementara itu, KBRI Riyadh pada 8 September lalu kembali memulangkan 41 TKW bermasalah, yaitu mereka yang telah melampaui masa izin tinggal (overstayers) dan tidak memiliki dokumen perjalanan (undocumented).
Sebelum dipulangkan, TKW bermasalah tersebut diamankan di Ruhama, tempat penampungkan sementara di KBRI Riyadh.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017