Politisi PPP menilai Adnan Buyung Tokoh Luar Biasa
Rabu, 23 September 2015 13:21 WIB
Adnan buyung Nasution (ANTARA/Fajar Ambya)
“Bang Buyung adalah pribadi yang humble dan ramah kepada semua orang, tidak memberikan perlakuan yang berbeda ketika disapa tokoh penting atau orang biasa,†kata Arsul dalam pesan singkatnya via BBM di Jakarta, Rabu.
Bahkan, politisi PPP itu juga merasakan kehangatan almarhum sejak menjadi asisten pembela umum di Jakarta pada pertengahan tahun 1980-an. Kehangatan pengacara berabut perak itu masih dirasakan saat dirinya menjenguk di Rumah Sakit Pondok Indah.
“Kontribusi besarnya dalam perjuangan menegakkan HAM belum ada yang menandingi. Almarhum membela HAM untuk segala kelompok masyarakat, dari mereka yang berideologi komunis sampai Islam garis keras serperti Abu Bakar Ba'asyir,†kata Arsul.
Tak hanya masalah HAM semata, Adnan Buyung, katanya, juga membela semua kalangan mulai dari yang berpangkat seperti Wiranto hingga pedagang asongan.
“Ia juga pernah dikejar-kejar oleh Sudomo pertengahan tahun 1980-an,†sebut Arsul.
Pengacara kondang, Adnan Buyung Nasution meninggal dunia di RSPI pada pukul 10.15 WIB. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Adnan Buyung dirawat untuk beberapa waktu karena gagal ginjal dan gangguan jantung.
"Iya benar ayah saya meninggal tadi pukul 10.15 WIB," kata putri bungsu Adnan Buyung, Pia Akbar Nasution.
Mantan pengacara Anas Urbaningrum dan Gayus Tambunan itu wafat dalam usia 81 tahun. Adnan Buyung yang akrab dipanggil Bang Buyung pernah menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hukum (2007-2009), Ketua Umum YLBHI (1981-1983), Ketua DPP Peradi (1977) dan Direktur/Ketua Dewan Pengurus LBH (1970-1986).
Bahkan, politisi PPP itu juga merasakan kehangatan almarhum sejak menjadi asisten pembela umum di Jakarta pada pertengahan tahun 1980-an. Kehangatan pengacara berabut perak itu masih dirasakan saat dirinya menjenguk di Rumah Sakit Pondok Indah.
“Kontribusi besarnya dalam perjuangan menegakkan HAM belum ada yang menandingi. Almarhum membela HAM untuk segala kelompok masyarakat, dari mereka yang berideologi komunis sampai Islam garis keras serperti Abu Bakar Ba'asyir,†kata Arsul.
Tak hanya masalah HAM semata, Adnan Buyung, katanya, juga membela semua kalangan mulai dari yang berpangkat seperti Wiranto hingga pedagang asongan.
“Ia juga pernah dikejar-kejar oleh Sudomo pertengahan tahun 1980-an,†sebut Arsul.
Pengacara kondang, Adnan Buyung Nasution meninggal dunia di RSPI pada pukul 10.15 WIB. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Adnan Buyung dirawat untuk beberapa waktu karena gagal ginjal dan gangguan jantung.
"Iya benar ayah saya meninggal tadi pukul 10.15 WIB," kata putri bungsu Adnan Buyung, Pia Akbar Nasution.
Mantan pengacara Anas Urbaningrum dan Gayus Tambunan itu wafat dalam usia 81 tahun. Adnan Buyung yang akrab dipanggil Bang Buyung pernah menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hukum (2007-2009), Ketua Umum YLBHI (1981-1983), Ketua DPP Peradi (1977) dan Direktur/Ketua Dewan Pengurus LBH (1970-1986).
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Sandiaga pastikan PPP tetap dukung Ganjar meski bukan jadi cawapres
16 September 2023 19:56 WIB, 2023
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
"Garis Bawahi Ya Hanya kamaludin yang Minta Uang,Patrialis tidak Pernah," kata Basuki
01 February 2017 18:16 WIB, 2017
Pengacara Minta Penyidik Menyelidiki Laporan agar Membongkar Kasus Rekayasa Antasari
01 February 2017 16:25 WIB, 2017