Penganut Islam Aboge Shalat Idul Adha Jumat
Rabu, 23 September 2015 14:25 WIB
Ilustrasi - Usai salat Id, ribuan penganut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (20/8) berhalalbihal, sementara sejumlah kera asyik bermain. Mereka merayakan Hari Raya Idulfitri lebih lambat satu hari dari penetapan1
"Penetapan shalat Id tersebut berdasarkan hitungan atau kalender yang telah kami yakini sejak puluhan tahun silam secara turun-temurun," katanya di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Rabu.
Menurut dia, penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir.
Selain itu, kata dia, penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.
Dalam kalender Aboge, lanjut dia, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).
"Berdasarkan kalender kami, tahun 1436 Hijriah/2015 Masehi merupakan tahun Ha sehingga kalau dihitung berdasarkan rumusan 'Hakadpon atau hari dan pasaran pertama tahun Ha jatuh pada Ahad/Minggu Pon, berarti 1 Muharam 1436 Hijriah jatuh pada Minggu Pon," katanya.
Ia mengatakan bahwa "Hakadpon" tersebut menjadi patokan untuk menentukan tanggal atau perayaan hari-hari besar pada tahun Ha.
Menurut dia, rumusan "Hakadpon" itu diturunkan lagi menggunakan rumusan "Jahpatji" guna menentukan hari dan pasaran untuk tanggal 1 Zulhijah.
Dalam hal ini, kata dia, rumusan "Jahpatji" atau "Zulhijah Papat Siji" mengandung makna tanggal 1 Zulhijah jatuh pada hari keempat pasaran pertama.
Oleh karena tanggal 1 Muharam tahun Ha jatuh pada Minggu Pon (Hakadpon), lanjut dia, berarti jatuh 1 Zulhijah 1436 Hijriah/2015 Masehi jatuh pada hari Rabu Pon.
"Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1436 Hijriah akan jatuh pada hari Jumat Pahing, 25 September 2015," katanya.
Menurut dia, penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir.
Selain itu, kata dia, penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.
Dalam kalender Aboge, lanjut dia, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).
"Berdasarkan kalender kami, tahun 1436 Hijriah/2015 Masehi merupakan tahun Ha sehingga kalau dihitung berdasarkan rumusan 'Hakadpon atau hari dan pasaran pertama tahun Ha jatuh pada Ahad/Minggu Pon, berarti 1 Muharam 1436 Hijriah jatuh pada Minggu Pon," katanya.
Ia mengatakan bahwa "Hakadpon" tersebut menjadi patokan untuk menentukan tanggal atau perayaan hari-hari besar pada tahun Ha.
Menurut dia, rumusan "Hakadpon" itu diturunkan lagi menggunakan rumusan "Jahpatji" guna menentukan hari dan pasaran untuk tanggal 1 Zulhijah.
Dalam hal ini, kata dia, rumusan "Jahpatji" atau "Zulhijah Papat Siji" mengandung makna tanggal 1 Zulhijah jatuh pada hari keempat pasaran pertama.
Oleh karena tanggal 1 Muharam tahun Ha jatuh pada Minggu Pon (Hakadpon), lanjut dia, berarti jatuh 1 Zulhijah 1436 Hijriah/2015 Masehi jatuh pada hari Rabu Pon.
"Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1436 Hijriah akan jatuh pada hari Jumat Pahing, 25 September 2015," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024