Pencemaran Limbah B3 Tarakan Butuh Perhatian Serius
Rabu, 14 Oktober 2015 9:14 WIB
Seorang warga menunjukan ceceran minyak yang mencemari pantai desa Singaraja, Indramayu, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Direktorat Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kemen LHK RI, Tuti Hendrawati Mintarsih di Tarakan menjelaskan, penanganan pencemaran limbah B3 di Kota Tarakan yang disebabkan rembesan minyak PT Pertamina EP dan PT Medco ini dipandang permasalahan yang sangat serius.
Untuk penanganannya, kata dia, pihaknya sedang melakukan uji geolistrik dan core drilling pada 12 titik di kedua perkampungan padat penduduk untuk mengetahui sebaran, volume, dan memastikan lahan yang terkontaminasi crude oil (lantung) tersebut.
Ia menambahkan, kemungkinan lainnya adalah minyak yang mencemari perkampungan tersebut dari sisa pembuangan (dumping sludge) ataukah memang benar murni rembesan minyak yang berasal dari patahan.
Permasalahan ini tidak dapat diabaikan begitu saja mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan sangat rentan terjadinya kebakaran, merusak bangunan karena tanah menjadi dinamis serta gangguan kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Berdasarkan hasil pemetaan pada dua lokasi yang tercemar limbah B3 ini yakni area Kampus AKPER, Hotel Elmi, Lapangan Golf, Kompleks Perumahan Dinas Dokter hingga SD Don Bosco bahkan telah mencapai dekat kawasan Islamic Center (Masjid Baitul Izzah Kampung 4).
Namun kepastian jenis limbahnya, kata Tuti, baru diketahui setelah hasil penelitian ini apakah benar limbah atau tumpahan crude oil (minyak mentah) yang keluar dari bumi karena terjadi patahan. "Kita tunggu saja dari hasil kajian geolistrik dan core drilling ini, baru kita dapat menentukan apa yang harus dilakukan," katanya.
Tuti menghimbau pula agar limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi sumber energi listrik untuk industri misalnya untuk blasting pada usaha pertambangan melalui cradle to grave atau pengolahan limbah B3).
Untuk penanganannya, kata dia, pihaknya sedang melakukan uji geolistrik dan core drilling pada 12 titik di kedua perkampungan padat penduduk untuk mengetahui sebaran, volume, dan memastikan lahan yang terkontaminasi crude oil (lantung) tersebut.
Ia menambahkan, kemungkinan lainnya adalah minyak yang mencemari perkampungan tersebut dari sisa pembuangan (dumping sludge) ataukah memang benar murni rembesan minyak yang berasal dari patahan.
Permasalahan ini tidak dapat diabaikan begitu saja mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan sangat rentan terjadinya kebakaran, merusak bangunan karena tanah menjadi dinamis serta gangguan kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Berdasarkan hasil pemetaan pada dua lokasi yang tercemar limbah B3 ini yakni area Kampus AKPER, Hotel Elmi, Lapangan Golf, Kompleks Perumahan Dinas Dokter hingga SD Don Bosco bahkan telah mencapai dekat kawasan Islamic Center (Masjid Baitul Izzah Kampung 4).
Namun kepastian jenis limbahnya, kata Tuti, baru diketahui setelah hasil penelitian ini apakah benar limbah atau tumpahan crude oil (minyak mentah) yang keluar dari bumi karena terjadi patahan. "Kita tunggu saja dari hasil kajian geolistrik dan core drilling ini, baru kita dapat menentukan apa yang harus dilakukan," katanya.
Tuti menghimbau pula agar limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi sumber energi listrik untuk industri misalnya untuk blasting pada usaha pertambangan melalui cradle to grave atau pengolahan limbah B3).
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Limbah kayu pabrik di Temanggung terbakar, Dusun Lotermas terbungkus asap pekat
02 September 2024 15:55 WIB
Petasol, bahan bakar dari limbah plastik dukungan Pemkot Semarang untuk nelayan
04 June 2024 6:24 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017