11 Lebih Tahi Lalat di Lengan Tanda Risiko Melanoma
Kamis, 22 Oktober 2015 17:37 WIB
Menghitung jumlah total tahi lalat di seluruh tubuh bisa memakan waktu dalam pelayanan kesehatan dasar, karenanya para peneliti di King's College London meneliti metode baru yang bisa digunakan oleh dokter umum untuk secara cepat mengetahui jumlah tahi lalat di seluruh tubuh dengan hanya menghitung jumlahnya area proksi tubuh yang lebih kecil seperti lengan.
Studi sebelumnya pada skala yang lebih kecil sudah dilakukan untuk mengidentifikasi jumlah tahi lalat pada bagian tubuh tertentu sebagai proksi untuk secara akurat memperkirakan jumlahnya di seluruh tubuh dan menemukan bahwa lengan yang paling prediktif.
Studi kemudian dilakukan pada sampel peserta lebih luas untuk mengidentifikasi lokasi proksi dalam menghitung tahi lalat di seluruh tubuh yang selanjutnya bisa digunakan untuk memprediksi risiko kanker kulit.
Para peneliti menggunakan data dari 3.594 perempuan Kaukasia kembar antara Januari 1995 dan Desember 2003 sebagai bagian dari protokol studi TwinsUK.
Perempuan-perempuan kembar itu menjalani pemeriksaan kulit yang meliputi tipe kulit serta warna rambut dan mata, juga jumlah bintik dan tahi lalat di 17 bagian tubuh.
Itu kemudian direplikasi pada sampel lebih luas yang meliputi pria dan perempuan dalam studi kasus kontrol melanoma di Inggris.
Para ilmuwan mendapati jumlah tahi lalat di lengan kanan yang paling prediktif untuk mengestimasi total jumlah tahi lalat di seluruh tubuh.
Perempuan dengan lebih dari tujuh tahi lalat pada lengan kanan sembilan kali lebih berisiko memiliki 50 tahi lalat di seluruh tubuh dan mereka yang memiliki 11 lebih tahi lalat di lengan kanan kemungkinan punya 100 tahi lalat pada tubuh mereka, artinya mereka berisiko lebih tinggi terkena melanoma.
Temuan ini bisa memudahkan dokter umum mengidentifikasi mereka yang berisiko mengalami kanker kulit atau melanoma.
Para peneliti juga menemukan bahwa area di atas siku kanan sangat prediktif untuk menentukan jumlah total tahi lalat di seluruh tubuh. Kaki dan punggung pria juga bisa digunakan untuk memperkirakan jumlahnya.
"Studi ini mengikuti studi sebelumnya untuk mengidentifikasi tempat proksi terbaik untuk mengukur jumlah tahi lalat di seluruh tubuh," kata penulis utama studi, Simone Ribero dari Department of Twin Research & Genetic Epidemiology.
"Bedanya adalah ini dilakukan dalam skala lebih besar pada populasi Kaukasia sehat tanpa seleksi bias apapun dan kemudian direplikasi di studi kasus kontrol dari populasi sehat serupa di Inggris, membuat hasilnya bermanfaat dan relevan untuk dokter umum," katanya.
Dia mengatakan temuan itu bisa berdampak nyata di layanan kesehatan primer, memungkinkan dokter umum lebih akurat memperkirakan jumlah total tahi lalat pasien dengan sangat cepat menggunakan bagian tubuh yang mudah dijangkau.
"Ini akan berarti bahwa lebih banyak pasien dengan risiko melanoma bisa diidentifikasi dan dipantau," katanya seperti dilansir laman resmi King's College London.
Studi sebelumnya pada skala yang lebih kecil sudah dilakukan untuk mengidentifikasi jumlah tahi lalat pada bagian tubuh tertentu sebagai proksi untuk secara akurat memperkirakan jumlahnya di seluruh tubuh dan menemukan bahwa lengan yang paling prediktif.
Studi kemudian dilakukan pada sampel peserta lebih luas untuk mengidentifikasi lokasi proksi dalam menghitung tahi lalat di seluruh tubuh yang selanjutnya bisa digunakan untuk memprediksi risiko kanker kulit.
Para peneliti menggunakan data dari 3.594 perempuan Kaukasia kembar antara Januari 1995 dan Desember 2003 sebagai bagian dari protokol studi TwinsUK.
Perempuan-perempuan kembar itu menjalani pemeriksaan kulit yang meliputi tipe kulit serta warna rambut dan mata, juga jumlah bintik dan tahi lalat di 17 bagian tubuh.
Itu kemudian direplikasi pada sampel lebih luas yang meliputi pria dan perempuan dalam studi kasus kontrol melanoma di Inggris.
Para ilmuwan mendapati jumlah tahi lalat di lengan kanan yang paling prediktif untuk mengestimasi total jumlah tahi lalat di seluruh tubuh.
Perempuan dengan lebih dari tujuh tahi lalat pada lengan kanan sembilan kali lebih berisiko memiliki 50 tahi lalat di seluruh tubuh dan mereka yang memiliki 11 lebih tahi lalat di lengan kanan kemungkinan punya 100 tahi lalat pada tubuh mereka, artinya mereka berisiko lebih tinggi terkena melanoma.
Temuan ini bisa memudahkan dokter umum mengidentifikasi mereka yang berisiko mengalami kanker kulit atau melanoma.
Para peneliti juga menemukan bahwa area di atas siku kanan sangat prediktif untuk menentukan jumlah total tahi lalat di seluruh tubuh. Kaki dan punggung pria juga bisa digunakan untuk memperkirakan jumlahnya.
"Studi ini mengikuti studi sebelumnya untuk mengidentifikasi tempat proksi terbaik untuk mengukur jumlah tahi lalat di seluruh tubuh," kata penulis utama studi, Simone Ribero dari Department of Twin Research & Genetic Epidemiology.
"Bedanya adalah ini dilakukan dalam skala lebih besar pada populasi Kaukasia sehat tanpa seleksi bias apapun dan kemudian direplikasi di studi kasus kontrol dari populasi sehat serupa di Inggris, membuat hasilnya bermanfaat dan relevan untuk dokter umum," katanya.
Dia mengatakan temuan itu bisa berdampak nyata di layanan kesehatan primer, memungkinkan dokter umum lebih akurat memperkirakan jumlah total tahi lalat pasien dengan sangat cepat menggunakan bagian tubuh yang mudah dijangkau.
"Ini akan berarti bahwa lebih banyak pasien dengan risiko melanoma bisa diidentifikasi dan dipantau," katanya seperti dilansir laman resmi King's College London.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Agar lebih meriah, KPU Surakarta tambah kuota jumlah pendukung di debat kedua
18 November 2024 21:27 WIB
Pelaku kuliner: Lebih praktis gunakan cabai kering dan bawang merah pasta
17 November 2024 15:49 WIB
Terpopuler - Kesehatan
Lihat Juga
Kemenkes Prioritaskan Kasus Kanker Payudara dan Serviks yang Banyak Diidap Perempuan
01 February 2017 14:42 WIB, 2017
Menkes: Konsumsi Buah Sayur Lokal Penting dalam Mewujudkan Gizi Seimbang
25 January 2017 15:32 WIB, 2017
Menko PMK Akui Layanan BPJS Kesehatan lebih Maju dibanding awal 2014
25 January 2017 12:32 WIB, 2017
Penelitian: Orang yang tinggal dekat Jalan Raya Berisiko Mengidap Demensia
05 January 2017 11:08 WIB, 2017
Presiden Minta Bayi yang masih dalam Kandungan Penting diberi Protein dan Gizi Cukup
05 December 2016 16:26 WIB, 2016