Ritual Buka Luwur, Ribuan Warga Perebutkan Nasi Uyah
Jumat, 23 Oktober 2015 12:14 WIB
ILustrasi - Seorang anak menunjukan nasi jangkrik saat acara Bukak Luwur Sunan Kudus di kawasan Masjid Menara Kudus, Jateng, Sabtu (24/11). Nasi yang merupakan simbol pangan dan bungkus daun jati simbol sandang dipercaya oleh warga sekitar mampu memb
Tradisi Buka Luwur yang diselenggarakan setiap 10 Muharam atau pada Jumat (23/10) merupakan ritual untuk menandai penggantian kelambu di Makam Sunan Kudus.
Ribuan warga yang antre mendapatkan nasi uyah asem sudah memadati kompleks Makam Sunan Kudus sejak pukul 04.00 WIB dengan harapan tidak perlu berdesak-desakan mendapatkan nasi uyah asem.
Warsinah, warga Kecamatan Nalumsari, Jepara, mengaku baru antre sejak pukul 06.00 WIB, meskipun warga lainnya sudah ada yang antre sejak pukul 04.00 WIB untuk mendapatkan sebungkus nasi uyah asem.
"Tahun lalu hujan, sedangkan hari ini (23/10) tidak hujan sehingga banyak warga yang ikut mengantre," ujarnya.
Sebungkus nasi uyah asem yang diperoleh tersebut, katanya, akan dibawa pulang untuk dikonsumsi bersama anggota keluarganya.
Ia berharap, dengan menyantap nasi tersebut bisa mendatangkan berkah bagi keluarganya.
Suliyah, warga Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus, mengaku, rela berdesak-desakan bersama anaknya yang masih duduk di kelas dua SD demi mendapatkan nasi uyah asem.
Untuk mengantisipasi antrean panjang, panitia bersama polisi dan TNI ikut mengatur antrean warga agar tidak berdesak-desakan dalam mendapatkan nasi uyah asem.
Selain itu, panitia Buka Luwur berupaya mengatur warga yang antre agar tidak berdesak-desakan dengan membagi antrean dari sepanjang Jalan Menara menjadi dua antrean khusus untuk laki-laki dan perempuan.
Untuk antisipasi warga pingsan, panitia menyiapkan posko kesehatan lengkap dengan tim medis.
Ribuan warga yang antre mendapatkan nasi uyah asem sudah memadati kompleks Makam Sunan Kudus sejak pukul 04.00 WIB dengan harapan tidak perlu berdesak-desakan mendapatkan nasi uyah asem.
Warsinah, warga Kecamatan Nalumsari, Jepara, mengaku baru antre sejak pukul 06.00 WIB, meskipun warga lainnya sudah ada yang antre sejak pukul 04.00 WIB untuk mendapatkan sebungkus nasi uyah asem.
"Tahun lalu hujan, sedangkan hari ini (23/10) tidak hujan sehingga banyak warga yang ikut mengantre," ujarnya.
Sebungkus nasi uyah asem yang diperoleh tersebut, katanya, akan dibawa pulang untuk dikonsumsi bersama anggota keluarganya.
Ia berharap, dengan menyantap nasi tersebut bisa mendatangkan berkah bagi keluarganya.
Suliyah, warga Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus, mengaku, rela berdesak-desakan bersama anaknya yang masih duduk di kelas dua SD demi mendapatkan nasi uyah asem.
Untuk mengantisipasi antrean panjang, panitia bersama polisi dan TNI ikut mengatur antrean warga agar tidak berdesak-desakan dalam mendapatkan nasi uyah asem.
Selain itu, panitia Buka Luwur berupaya mengatur warga yang antre agar tidak berdesak-desakan dengan membagi antrean dari sepanjang Jalan Menara menjadi dua antrean khusus untuk laki-laki dan perempuan.
Untuk antisipasi warga pingsan, panitia menyiapkan posko kesehatan lengkap dengan tim medis.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Alfamart
Lihat Juga
Perayaan Tahun Baru, Pengunjung Objek Wisata Tawangmangu Pesta Kembang Api
01 January 2017 8:32 WIB, 2017
Sambut Tahun Baru, Boyolali Gelar Pertunjukan di 22 Titik Termasuk Godbless
29 December 2016 13:55 WIB, 2016