Ribuan Petani dan Nelayan Ikuti Rembug Paripurna
Jumat, 6 November 2015 22:08 WIB
Ketua Umum KTNA Winarno Tohir di Boyolali, Jumat, mengatakan jumlah peserta kegiatan Rembug Paripurna dan KTNA Expo 2015 itu sekitar 2.500 orang.
        Mereka, katanya, perwakilan kelompok KTNA darii 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi. Mereka terdiri atas 1.730 pengurus KTNA, 200 peserta pendamping, 200 peninjau, dan 370 tamu undangan.
        Ia menjelaskan Rembug Paripurna merupakan forum tertinggi dalam KTNA yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali dan penjabaran program kerja yang disusun program utama tahunan.
        Rembug Paripurna 2015 dengan tema "Meningkatkan Kemandirian, Kemampuan, dan Daya Saing Petani Nelayan dan Petani Hutan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN".
        Agenda Rembug Paripurna, antara lain menyempurnakan anggaran rumah tangga, menetapkan program lima tahunan, dan memilih ketua umum serta pengurus KTNA periode 2015-2020.
        Ia mengatakan Rembug Paripurna KTNA juga akan menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah terkait dengan upaya meningkatkan kesejahtaraan petani dan nelayan.
        Pihaknya juga akan menyelenggarakan Pekan Nasional Ke-15 di Darussalam, Banda Aceh, pada 6 hingga 11 Mei 2017 dengan jumlah peserta sekitar 50.000 orang, baik dari Indonesia maupun Asia.
        Dia mengatakan dalam rangkaian Rembug Paripurna juga digelar KTNA Expo 2015 di halaman parkir Asrama Haji Donohudan, Boyolali, selama empat hari.
        Pameran tersebut menampilkan produk-produk unggulan anggota KTNA dari masing-masing daerah di Indonesia, perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Negara, swasta, agrobisnis, dan industri rumah tangga atau kerajinan ekonomi kreatif yang antara lain berupa produk usaha mikro, kecil, dan menengah, tanaman pangan dan olahan pangan, serta buah-buahan.
        Rembug Paripurna  dan KTNA Expo 2015 dibuka oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tim dosen Unsoed dampingi petani stroberi bikin pupuk-pestisida ramah lingkungan
12 October 2024 15:38 WIB