Dua Gempa Susulan Guncang Alor
Sabtu, 7 November 2015 15:19 WIB
"Hari ini sudah dua kali terjadi gempa susulan di Alor, sejak gempa pertama pada Rabu (4/11), yang merusak sejumlah bangunan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas 1A Kupang, Sumawan kepada Antara di Kupang, Sabtu.
Dua gempa susulan yang terjadi pada Sabtu (7/11), pertama berkekuatan 4,1 skala Richter (SR), pukul 03.33 Wita. Lokasi gempa pada koordinat 8.48 Lintang Selatan (LS) - 125.57 Bujur Timur ( BT) sejauh 97 Km Tenggara Alor, dengan berkedalaman 10 km.
Gempa kedua berkekuatan 3,4 SR, terjadi pukul 09.52 Wita, dengan lokasi sekitar 8.13 LS-124,94 BT, pada jarak 32 kilometer Timur Laut Alor, pada kedalaman sekitar 10 km dari permukaan laut.
Sumawan mengatakan terus memantau secara itensif perkembangan gempa yang terjadi di Kabupaten Alor, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Bupati Alor Amon Djobo yang dihubungi secara terpisah mengatakan warga Alor Timur seperti di Maritaing, masih berada di luar rumah karena gempa susulan.
"Meskipun intensitas gempa terus menurun dengan kekuatan yang terus melemah, masyarakat masih tetap trauma sehingga memilih berada di luar rumah," katanya.
Ia menambahkan korban gemba di Alor Timur lebih memilih daerah ketinggian sebagai tempat berlindung, karena khawatir adanya tsunami serta masih trauma dengan tragedi serupa pada 1991.
Gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR pada 1991 itu mengakibatkan 28 orang tewas, sementara gempa pada Rabu lalu hanya menghancurkan pemukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya, tanpa korban jiwa.
Dua gempa susulan yang terjadi pada Sabtu (7/11), pertama berkekuatan 4,1 skala Richter (SR), pukul 03.33 Wita. Lokasi gempa pada koordinat 8.48 Lintang Selatan (LS) - 125.57 Bujur Timur ( BT) sejauh 97 Km Tenggara Alor, dengan berkedalaman 10 km.
Gempa kedua berkekuatan 3,4 SR, terjadi pukul 09.52 Wita, dengan lokasi sekitar 8.13 LS-124,94 BT, pada jarak 32 kilometer Timur Laut Alor, pada kedalaman sekitar 10 km dari permukaan laut.
Sumawan mengatakan terus memantau secara itensif perkembangan gempa yang terjadi di Kabupaten Alor, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Bupati Alor Amon Djobo yang dihubungi secara terpisah mengatakan warga Alor Timur seperti di Maritaing, masih berada di luar rumah karena gempa susulan.
"Meskipun intensitas gempa terus menurun dengan kekuatan yang terus melemah, masyarakat masih tetap trauma sehingga memilih berada di luar rumah," katanya.
Ia menambahkan korban gemba di Alor Timur lebih memilih daerah ketinggian sebagai tempat berlindung, karena khawatir adanya tsunami serta masih trauma dengan tragedi serupa pada 1991.
Gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR pada 1991 itu mengakibatkan 28 orang tewas, sementara gempa pada Rabu lalu hanya menghancurkan pemukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya, tanpa korban jiwa.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017