Tertawa di Situasi Tak Lucu Jadi Tanda Awal Alzheimer
Kamis, 12 November 2015 6:47 WIB
Hari Tertawa Internasional. Sejumlah warga melakukan aksi tertawa massal dalam peringatan hari tertawa Internasional di Solo, Jateng, Minggu (6/5). Dalam aksinya mereka mengajak masyarakat untuk sering tertawa karena dengan tertawa dapat menurunkan t
Para peneliti dari Universitas College London (UCL) di Inggris mempelajari sekitar 48 orang yang mengalami Alzheimer dan FTD (demensia frontemporal, yakni gangguan pada lobus frontal dan temporal otak, yakni wilayah yang terkait dengan kepribadian dan perilaku) serta, 21 individu sehat.
Mereka meminta para partisipan ini mengisi kuesioner tentang rasa humor mereka dalam 15 tahun terakhir.
Hasil studi menemukan, dibandingkan individu yang sehat, mereka yang mengalami FTD cenderung bangkit rasa humornya di situasi tak biasa, termasuk tertawa pada sesuatu yang kebanyakan orang normal tak melakukannya.
Misalnya, tertawa di kejadian tragis yang dialami atau tertawa saat mendengar anjing menggonggong.
Tak hanya itu, mereka juga lebih menyukai humor dengan konten candaan yang kasar dibandingkan sindiran-sindiran halus semata.
Peneliti melaporkan, para penderita Alzheimer merasakan perubahan dalam rasa humor ini sekitar 9 bulan sebelum gejala lain penyakitnya itu muncul.
Hal ini menunjukkan, perubahan rasa humor bisa menjadi tanda awal gejala FTD dan Alzheimer.
"Humor bisa bisa menjadi cara untuk mendeteksi demensia, karena berhubungan dengan berbagai aspek fungsi otak, misalnya memecahkan masalah, emosi dan kewaspadaan," kata peneliti studi, Dr. Camilia Clark seperti dilansir Medical News Today.
Mereka meminta para partisipan ini mengisi kuesioner tentang rasa humor mereka dalam 15 tahun terakhir.
Hasil studi menemukan, dibandingkan individu yang sehat, mereka yang mengalami FTD cenderung bangkit rasa humornya di situasi tak biasa, termasuk tertawa pada sesuatu yang kebanyakan orang normal tak melakukannya.
Misalnya, tertawa di kejadian tragis yang dialami atau tertawa saat mendengar anjing menggonggong.
Tak hanya itu, mereka juga lebih menyukai humor dengan konten candaan yang kasar dibandingkan sindiran-sindiran halus semata.
Peneliti melaporkan, para penderita Alzheimer merasakan perubahan dalam rasa humor ini sekitar 9 bulan sebelum gejala lain penyakitnya itu muncul.
Hal ini menunjukkan, perubahan rasa humor bisa menjadi tanda awal gejala FTD dan Alzheimer.
"Humor bisa bisa menjadi cara untuk mendeteksi demensia, karena berhubungan dengan berbagai aspek fungsi otak, misalnya memecahkan masalah, emosi dan kewaspadaan," kata peneliti studi, Dr. Camilia Clark seperti dilansir Medical News Today.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Kesehatan
Lihat Juga
Kemenkes Prioritaskan Kasus Kanker Payudara dan Serviks yang Banyak Diidap Perempuan
01 February 2017 14:42 WIB, 2017
Menkes: Konsumsi Buah Sayur Lokal Penting dalam Mewujudkan Gizi Seimbang
25 January 2017 15:32 WIB, 2017
Menko PMK Akui Layanan BPJS Kesehatan lebih Maju dibanding awal 2014
25 January 2017 12:32 WIB, 2017
Penelitian: Orang yang tinggal dekat Jalan Raya Berisiko Mengidap Demensia
05 January 2017 11:08 WIB, 2017
Presiden Minta Bayi yang masih dalam Kandungan Penting diberi Protein dan Gizi Cukup
05 December 2016 16:26 WIB, 2016