BI: Keyakinan Konsumen Jawa Tengah Melesat
Kamis, 12 November 2015 13:09 WIB
Sejumlah konsumen berbelanja di sebuah toko perbelanjaan modern di Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (21/4). Mal-mal besar Jakarta jadi alternatif warga untuk berliburan Lebaran kali ini. (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
"Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Jawa Tengah pada Oktober 2015 meningkat 3,5 poin menjadi sebesar 112,3, dengan IKK berada pada level optimistis," kata Kepala Perwakilan BI Kanwil V Jateng-DIY Iskandar Simorangkir melalui keterangan resminya di Semarang, Kamis.
Peningkatan IKK tersebut berasal dari penguatan kedua komponen pembentuknya yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing naik sebesar 3,6 poin dan 3,3 poin dari bulan sebelumnya menjadi sebesar 101,0 dan 123,5.
Dari empat kota yang disurvei yaitu kota Tegal, Semarang, dan Solo mencatat kenaikan IKK, sementara kota Purwokerto mencatat penurunan IKK.
Untuk kenaikan IKK kota Tegal, Semarang, dan Solo masing-masing sebesar 7,8 poin, 5,3 poin, dan 4,4 poin. Sedangkan IKK kota Purwokerto tercatat menurun sebesar 7,5 poin.
"Penurunan ini dipicu oleh penurunan indeks pembentuknya, terutama indeks konsumsi barang kebutuhan tahan lama saat ini dan indeks ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang," katanya.
Sementara itu, tekanan kenaikan harga diperkirakan semakin menurun pada tiga bulan mendatang atau tepatnya pada bulan Januari 2016. Hal ini terindikasi dari indeks ekspektasi harga yang turun 2,8 poin menjadi 174,5.
"Perkiraan penurunan tekanan harga tiga bulan mendatang dipengaruhi oleh permintaan yang kembali normal setelah perayaan Natal dan tahun baru," katanya.
Responden memperkirakan penurunan tekanan kenaikan harga terutama terjadi di kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang turun sebesar 6,4 poin.
Sedangkan untuk peningkatan tekanan kenaikan harga terjadi pada sandang yang naik 5,2 poin dan kesehatan yang mengalami kenaikan sebesar 4,7 poin. Untuk tekanan harga pada enam bulan mendatang tepatnya pada April 2016 juga diperkirakan menurun.
Peningkatan IKK tersebut berasal dari penguatan kedua komponen pembentuknya yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing naik sebesar 3,6 poin dan 3,3 poin dari bulan sebelumnya menjadi sebesar 101,0 dan 123,5.
Dari empat kota yang disurvei yaitu kota Tegal, Semarang, dan Solo mencatat kenaikan IKK, sementara kota Purwokerto mencatat penurunan IKK.
Untuk kenaikan IKK kota Tegal, Semarang, dan Solo masing-masing sebesar 7,8 poin, 5,3 poin, dan 4,4 poin. Sedangkan IKK kota Purwokerto tercatat menurun sebesar 7,5 poin.
"Penurunan ini dipicu oleh penurunan indeks pembentuknya, terutama indeks konsumsi barang kebutuhan tahan lama saat ini dan indeks ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang," katanya.
Sementara itu, tekanan kenaikan harga diperkirakan semakin menurun pada tiga bulan mendatang atau tepatnya pada bulan Januari 2016. Hal ini terindikasi dari indeks ekspektasi harga yang turun 2,8 poin menjadi 174,5.
"Perkiraan penurunan tekanan harga tiga bulan mendatang dipengaruhi oleh permintaan yang kembali normal setelah perayaan Natal dan tahun baru," katanya.
Responden memperkirakan penurunan tekanan kenaikan harga terutama terjadi di kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang turun sebesar 6,4 poin.
Sedangkan untuk peningkatan tekanan kenaikan harga terjadi pada sandang yang naik 5,2 poin dan kesehatan yang mengalami kenaikan sebesar 4,7 poin. Untuk tekanan harga pada enam bulan mendatang tepatnya pada April 2016 juga diperkirakan menurun.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila momentum pertebal keyakinan jawab tantangan di masa pandemi
01 October 2021 18:32 WIB, 2021
Survei BI indikasikan keyakinan konsumen membaik pada November 2020
08 December 2020 11:51 WIB, 2020
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Perum Bulog dan Kodam/IV Diponegoro bersinergi optimalkan penyerapan gabah
23 January 2025 17:50 WIB