Teater Banyu Wonosobo Pentaskan "Sepatu" di FKN
Rabu, 25 November 2015 6:15 WIB
Teater Banyu Wonosobo mementaskan semipantomim berjudul "Sepatu" dalam pergelaran kedelapan Forum Kilometer di Pendopo Duniatera Borobudur Kabupaten Magelang, Selasa (24/11) malam. (Hari Atmoko/dokumen).
Pentas di Pendopo Duniatera, sekitar 500 meter timur Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (24/11) malam tersebut, dimainkan oleh dua seniman utama, yakni Ruri Bieber yang memainkan tokoh elit dan Ulfi Ulinnuha sebagai pemulung.
Sutradara pementasan Teater Banyu Wonosobo Taufiq H.D. dalam diskusi dipandu pegiat FKN Borobudur Arif Sulaiman mengatakan melalui lakon "Sepatu", hendak dikemukakan kepada penonton tentang nilai-nilai keharmonisan dalam kehidupan bersama manusia.
"Sepasang sepatu ada kiri dan kanan, ada dua hal yang berbeda, tetapi serasi dan harmonis. Kalau hidup seorang diri maka menjadi sebatang kara, mungkin miskin. Tetapi kalau hidup bersama maka menjadi harmonis. Begitu pula dengan lelaki dan perempuan, ibarat Rama dan Sinta," katanya.
Ia mengatakan lakon tersebut juga membawa pesan kepada penonton tentang pentingnya kehidupan bersama selalu dibangun dengan semangat saling tolong menolong dalam menyelesaikan permasalahan.
"Banyak persoalan hidup manusia di setiap tempat, berbeda-beda persoalan manusia dan masyarakatnya, ada yang mampu diselesaikan dan ada pula yang tidak mampu diselesaikan. Itu bagian dari keseimbangan dan keharmonisan," katanya.
Pementasan semipantomim oleh grup teater yang beranggota mahasiswa Universitas Sains Al-Qur'an Jawa Tengah di Wonosobo itu, juga melibatkan secara spontan sejumlah penonton pergelaran FKN. Penonton pergelaran tersebut, terutama kalangan pekerja seni, budayawan, mahasiswa, dan wisatawan Candi Borobudur dari luar negeri.
Pergelaran kedelapan Forum Kilometer Nol Borobudur juga ditandai dengan suguhan sejumlah tembang beriring petikan gitar akustik oleh pemusik kawasan Candi Borobudur Walyadi dan tarian tunggal "Beksan Retnosari" oleh penari Sanggar Avadana Borobudur Lisa Elisabet Pangesti.
Pada kesempatan itu, pegiat FKN juga meluncurkan produk ekonomi kreatif mereka berlabel "Duri Lunak" ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh sesepuh forum tersebut Nindito.
Forum Kilometer Nol Borobudur antara lain beranggota kalangan penyair muda, seniman teater, pelukis, penari, setiap bulan sekali menggelar pementasan di Pendopo Duniatera Borobudur dengan menghadirkan grup kesenian maupun seniman secara perorangan dari Magelang dan kota-kota di sekitarnya.
Sutradara pementasan Teater Banyu Wonosobo Taufiq H.D. dalam diskusi dipandu pegiat FKN Borobudur Arif Sulaiman mengatakan melalui lakon "Sepatu", hendak dikemukakan kepada penonton tentang nilai-nilai keharmonisan dalam kehidupan bersama manusia.
"Sepasang sepatu ada kiri dan kanan, ada dua hal yang berbeda, tetapi serasi dan harmonis. Kalau hidup seorang diri maka menjadi sebatang kara, mungkin miskin. Tetapi kalau hidup bersama maka menjadi harmonis. Begitu pula dengan lelaki dan perempuan, ibarat Rama dan Sinta," katanya.
Ia mengatakan lakon tersebut juga membawa pesan kepada penonton tentang pentingnya kehidupan bersama selalu dibangun dengan semangat saling tolong menolong dalam menyelesaikan permasalahan.
"Banyak persoalan hidup manusia di setiap tempat, berbeda-beda persoalan manusia dan masyarakatnya, ada yang mampu diselesaikan dan ada pula yang tidak mampu diselesaikan. Itu bagian dari keseimbangan dan keharmonisan," katanya.
Pementasan semipantomim oleh grup teater yang beranggota mahasiswa Universitas Sains Al-Qur'an Jawa Tengah di Wonosobo itu, juga melibatkan secara spontan sejumlah penonton pergelaran FKN. Penonton pergelaran tersebut, terutama kalangan pekerja seni, budayawan, mahasiswa, dan wisatawan Candi Borobudur dari luar negeri.
Pergelaran kedelapan Forum Kilometer Nol Borobudur juga ditandai dengan suguhan sejumlah tembang beriring petikan gitar akustik oleh pemusik kawasan Candi Borobudur Walyadi dan tarian tunggal "Beksan Retnosari" oleh penari Sanggar Avadana Borobudur Lisa Elisabet Pangesti.
Pada kesempatan itu, pegiat FKN juga meluncurkan produk ekonomi kreatif mereka berlabel "Duri Lunak" ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh sesepuh forum tersebut Nindito.
Forum Kilometer Nol Borobudur antara lain beranggota kalangan penyair muda, seniman teater, pelukis, penari, setiap bulan sekali menggelar pementasan di Pendopo Duniatera Borobudur dengan menghadirkan grup kesenian maupun seniman secara perorangan dari Magelang dan kota-kota di sekitarnya.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Berharap berkah, ratusan warga Kudus berebut air dari 51 sumber mata air
11 March 2020 20:34 WIB, 2020
Mahfud Sidik: Pamerkan SK Pengangakatan Anggota BIN Banyu Biru Melanggar Pidana
02 February 2016 13:26 WIB, 2016
Terpopuler - Alfamart
Lihat Juga
Perayaan Tahun Baru, Pengunjung Objek Wisata Tawangmangu Pesta Kembang Api
01 January 2017 8:32 WIB, 2017
Sambut Tahun Baru, Boyolali Gelar Pertunjukan di 22 Titik Termasuk Godbless
29 December 2016 13:55 WIB, 2016