Presiden Perintahkan PTPN Siapkan Sedikitnya 10.000 ha untuk Buah
Sabtu, 28 November 2015 13:59 WIB
Kebuh buah naga di Desa Trayeman, Kabupaten Tegal, Jateng.(ANTARA/Oky Lukmansyah)
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Buah dan Bunga Nusantara (FBBN) 2015 di Kampas IPB Baranangsiang, Bogor, Sabtu, mengatakan Indonesia butuh gerakan revolusioner untuk buah nusantara sekaligus mengimbangi buah impor yang membanjiri pasar dalam negeri.
"Saya perintahkan kepada Menteri BUMN agar PTPN yang dari dulu sampai sekarang bertahun-tahun nanamnya karet, sawit, teh, kopi tidak ada PTPN yang mikir buah. Saya bayangkan kalau PTPN menyiapkan saja tidak usah banyak-banyak 10.000 ha akan muncul produksi berapa ton buah," kata Presiden.
Menurut Presiden, lahan seluas itu nyaris tak ada artinya bagi PTPN yang memiliki penguasaan lahan hingga ratusan ribu sampai jutaan ha.
Sebelumnya sejumlah PTPN membacakan Ikrar Buah Nusantara bersama sejumlah Bupati/Walikota untuk berkomitmen mengembangkan buah nusantara seluas 500.000 ha.
"Jangan 500 yang diambil terlalu kecil untuk PTPN, didampingi IPB saya tidak ingin menunjuk buahnya yang ditanam harus apa tapi ha yang sampaikan agar bisa dikerjakan secara profesional," katanya.
Ia juga meminta agar PTPN tidak hanya menjual dalam bentuk mentah tapi sekaligus menyiapkan industrinya misalnya pengembangan jeruk harus pula diikuti pembuatan industri jusnya.
Menurut dia tidak sekadar budidaya yang diurus melainkan pasar, pascapanen juga harus disiapkan agar kontinuitasnya terjaga.
Ia mencontohkan ketika suatu daerah ada yang mengembangkan pepaya besar-besaran dengan kualitas yang bagus tapi karena pasarnya tidak disiapkan maka hanya dalam dua atau tiga kali panen tidak ada lagi keinginan petani untuk mengembangkan komoditas tersebut.
"Ini problem yang harus diselesaikan secara terintegrasi, ada yang tanam ada yang olah barang jadi atau setengah jadi, dan memasarkan," katanya.
Presiden menegaskan perlunya mendorong produksi buah nusantara pada saat yang sama mendorong konsumsi perkapita buah sekaligus mengedukasi generasi muda untuk menyukai buah.
"Saya membayangkan di meja makan setiap keluarga Indonesia selalu tersedia buah dengan cara ini kita hidup sehat pada saat yang bersamaan petani buah nusantara kita ikut senang," kata Presiden.
"Saya perintahkan kepada Menteri BUMN agar PTPN yang dari dulu sampai sekarang bertahun-tahun nanamnya karet, sawit, teh, kopi tidak ada PTPN yang mikir buah. Saya bayangkan kalau PTPN menyiapkan saja tidak usah banyak-banyak 10.000 ha akan muncul produksi berapa ton buah," kata Presiden.
Menurut Presiden, lahan seluas itu nyaris tak ada artinya bagi PTPN yang memiliki penguasaan lahan hingga ratusan ribu sampai jutaan ha.
Sebelumnya sejumlah PTPN membacakan Ikrar Buah Nusantara bersama sejumlah Bupati/Walikota untuk berkomitmen mengembangkan buah nusantara seluas 500.000 ha.
"Jangan 500 yang diambil terlalu kecil untuk PTPN, didampingi IPB saya tidak ingin menunjuk buahnya yang ditanam harus apa tapi ha yang sampaikan agar bisa dikerjakan secara profesional," katanya.
Ia juga meminta agar PTPN tidak hanya menjual dalam bentuk mentah tapi sekaligus menyiapkan industrinya misalnya pengembangan jeruk harus pula diikuti pembuatan industri jusnya.
Menurut dia tidak sekadar budidaya yang diurus melainkan pasar, pascapanen juga harus disiapkan agar kontinuitasnya terjaga.
Ia mencontohkan ketika suatu daerah ada yang mengembangkan pepaya besar-besaran dengan kualitas yang bagus tapi karena pasarnya tidak disiapkan maka hanya dalam dua atau tiga kali panen tidak ada lagi keinginan petani untuk mengembangkan komoditas tersebut.
"Ini problem yang harus diselesaikan secara terintegrasi, ada yang tanam ada yang olah barang jadi atau setengah jadi, dan memasarkan," katanya.
Presiden menegaskan perlunya mendorong produksi buah nusantara pada saat yang sama mendorong konsumsi perkapita buah sekaligus mengedukasi generasi muda untuk menyukai buah.
"Saya membayangkan di meja makan setiap keluarga Indonesia selalu tersedia buah dengan cara ini kita hidup sehat pada saat yang bersamaan petani buah nusantara kita ikut senang," kata Presiden.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Prabowo perintahkan Panglima TNI dan Kapolri antar Jokowi ke Solo
20 October 2024 23:05 WIB
Presiden Jokowi perintahkan Kasad jaga situasi kondusif selama Pemilu
25 October 2023 11:20 WIB, 2023
Wakapolresta Banyumas perintahkan seluruh personel antisipasi karhutla
14 September 2023 12:25 WIB, 2023
Kapolri perintahkan jajaran terus siaga kawal pergeseran arus balik Lebaran 2023
26 April 2023 8:32 WIB, 2023
MAKI minta PN Semarang perintahkan Kapolda Jateng pidanakan calo polisi
11 April 2023 14:36 WIB, 2023
Gibran perintahkan pasang spanduk 'Mataram Is Love' di Stadion Manahan
05 October 2022 22:12 WIB, 2022
Presiden perintahkan segera bayar biaya perawatan pasien COVID Rp25 triliun
27 February 2022 14:40 WIB, 2022
Gus Ipul: Rais Aam perintahkan Muktamar NU dimajukan 17 Desember 2021
26 November 2021 14:28 WIB, 2021
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Sedekah Sampah Memotivasi Masyarakat lebih Mencintai Lingkungan dan Beramal
12 February 2017 14:35 WIB, 2017
Emil: Subuh Waktu Optimal Sampikan Pesan, Karena Otak Manusia belum Termanipulasi Hal Negatif
12 February 2017 14:29 WIB, 2017
Ketinggian Air Bendung Katulampa Naik Namun Masih Siaga Tiga Banjir
12 February 2017 14:06 WIB, 2017
Istiqlal Tak Mampu Tampung, Lautan Massa 112 Meluap ke Lapangan Banteng
11 February 2017 12:30 WIB, 2017