Serangan pada Sabtu di wilayah Najran itu menewaskan seorang warga Arab Saudi dan dua pekerja asal India, kata juru bicara pertahanan sipil, yang dikutip kantor berita SPA.

Serangan itu dilakukan setelah sekutu pimpinan Arab Saudi, yang bertempur melawan pemberontak dukungan Iran di Yaman, mengumumkan bahwa dua peluru kendali balistik diluncurkan pada Jumat ke arah kerajaan itu dari negara tetangganya.

Salah satu peluru kendali itu ditangani pertahanan udara Arab Saudi, sementara yang lain mengenai wilayah padang pasir bagian timur Najran, kata sekutu itu tanpa menyebutkan kerusakan dan korban dari kejadian tersebut.

Serangan itu memicu penjaga perbatasan Arab Saudi untuk mengulangi peringatan yang menyebutkan warga setempat sebaiknya menjauhi garis depan.

Pada Kamis, badan pertahanan sipil mengatakan seorang warga mengalami luka-luka dari serangan yang dilakukan oleh Yaman di wilayah perbatasan Jazan.

Gencatan senjata yang ada telah berulang kali dilanggar sejak diberlakukan saat pertemuan yang disponsori PBB dilakukan pada Selasa di Swiss.

Sejak Maret, Arab Saudi memimpin persekutuan Arab, tempat pesawat tempur dan pasukan mereka mendukung Presiden yang diperangi, Abedrabbo Mansour Hadi melawan pihak pemberontak, yang telah menguasai ibu kota dan wilayah lain.

Lebih dari 5.800 orang tewas dan sekitar setengahnya merupakan warga sipil dan lebih dari 27.000 orang terluka di Yaman sejak saat itu, menurut PBB.

Di Arab Saudi, lebih dari 80 orang yang sebagian besar di antara mereka merupakan tentara dan penjaga perbatasan tewas dalam penembakan dan perkelahian lintas batas sejak Maret.