Pizza Tempe Karya Mahasiswa Darmajaya Rendah Kolestrol baik untuk Kesehatan
Kamis, 31 Desember 2015 11:37 WIB
Salah satu pengelola Pizza Mendoan, Widya Agustriani di Bandarlampung, Kamis, mengatakan, ide usaha ini berawal dari anggota yang juga menyukai tempe.
Selain rasanya yang enak, harganya yang ekonomis, tempe juga mengandung protein nabati, karbohidrat, kalsium, serat pangan, dan lainnya yang baik bagi kesehatan, jelasnya.
"Kami ingin Pizza Mendoan ini dapat menambah nilai jual tempe, menjadikan makanan tradisional tempe lebih digemari masyarakat dengan dikemas secara lebih modern. Seperti kita tahu, pizza cukup digemari masyarakat namun harganya relatif mahal dan juga jenis makanan yang berkolestrol tinggi, karena itu pizza mendoan ini diharapkan menjadi alternatif makanan pizza yang rendah kolesterol dengan harga yang lebih terjangkau," kata mahasiswa semester III jurusan Teknik Informatika ini.
Usaha yang dirintis Widya Agustriani, Lola Wahyu Cahyaningtyas, Feven Indriyani HM, dan Hengky Fiktori ini turut meramaikan Bazar Teknopreneurship yang digelar IBI Darmajaya di kampus setempat beberapa waktu lalu.
Makanan berbahan baku tempe ini dicetak berbentuk lingkaran pipih dengan diameter sekitar 7 cm lalu dicampur dengan adonan tepung berbumbu dan digoreng setengah matang. Kemudian tempe mendoan disajikan layaknya pizza lengkap dengan topping irisan ayam atau jamur dilengkapi saus.
Konsumen hanya perlu mengeluarkan Rp5 ribu per porsi, harga yang cukup terjangkau bagi kalangan mahasiswa. Belasan porsi laku terjual tiap harinya, dan meraup omset jutaan rupiah dalam sebulan.
Widya menambahkan, dalam mengembangkan usaha Pizza Mendoan, mereka juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Line, dan Blog untuk memasarkan produk mereka.
Sementara itu, Kepala Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek) IBI Darmajaya, Niken Paramitasari, SE., MM mengungkapkan pihaknya sangat mendukung para mahasiswa untuk berwirausaha.
Melalui bazar teknopreneurship ini diharapkan dapat menumbuhkan dan melatih jiwa entrepreneur di kalangan mahasiswa.
"IBI Darmajaya juga membekali mahasiswa dengan pengetahuan technopreneurship sebagai salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum. Tak hanya itu, Darmajaya juga kerap kali menyelenggarakan pelatihan dan seminar kewirausahaan yang menghadirkan pemateri tingkat nasional, bahkan mendatangkan trainer dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) - Centre for Entrepreneurship and SMEs Development (CESMED)," katanya.
Dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mengubah mindset mahasiswa dari mencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Menurutnya, jiwa entrepreneur harus mulai ditumbuhkankembangkan di dunia kampus.
Selain rasanya yang enak, harganya yang ekonomis, tempe juga mengandung protein nabati, karbohidrat, kalsium, serat pangan, dan lainnya yang baik bagi kesehatan, jelasnya.
"Kami ingin Pizza Mendoan ini dapat menambah nilai jual tempe, menjadikan makanan tradisional tempe lebih digemari masyarakat dengan dikemas secara lebih modern. Seperti kita tahu, pizza cukup digemari masyarakat namun harganya relatif mahal dan juga jenis makanan yang berkolestrol tinggi, karena itu pizza mendoan ini diharapkan menjadi alternatif makanan pizza yang rendah kolesterol dengan harga yang lebih terjangkau," kata mahasiswa semester III jurusan Teknik Informatika ini.
Usaha yang dirintis Widya Agustriani, Lola Wahyu Cahyaningtyas, Feven Indriyani HM, dan Hengky Fiktori ini turut meramaikan Bazar Teknopreneurship yang digelar IBI Darmajaya di kampus setempat beberapa waktu lalu.
Makanan berbahan baku tempe ini dicetak berbentuk lingkaran pipih dengan diameter sekitar 7 cm lalu dicampur dengan adonan tepung berbumbu dan digoreng setengah matang. Kemudian tempe mendoan disajikan layaknya pizza lengkap dengan topping irisan ayam atau jamur dilengkapi saus.
Konsumen hanya perlu mengeluarkan Rp5 ribu per porsi, harga yang cukup terjangkau bagi kalangan mahasiswa. Belasan porsi laku terjual tiap harinya, dan meraup omset jutaan rupiah dalam sebulan.
Widya menambahkan, dalam mengembangkan usaha Pizza Mendoan, mereka juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Line, dan Blog untuk memasarkan produk mereka.
Sementara itu, Kepala Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek) IBI Darmajaya, Niken Paramitasari, SE., MM mengungkapkan pihaknya sangat mendukung para mahasiswa untuk berwirausaha.
Melalui bazar teknopreneurship ini diharapkan dapat menumbuhkan dan melatih jiwa entrepreneur di kalangan mahasiswa.
"IBI Darmajaya juga membekali mahasiswa dengan pengetahuan technopreneurship sebagai salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum. Tak hanya itu, Darmajaya juga kerap kali menyelenggarakan pelatihan dan seminar kewirausahaan yang menghadirkan pemateri tingkat nasional, bahkan mendatangkan trainer dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) - Centre for Entrepreneurship and SMEs Development (CESMED)," katanya.
Dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mengubah mindset mahasiswa dari mencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Menurutnya, jiwa entrepreneur harus mulai ditumbuhkankembangkan di dunia kampus.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkot Pekalongan gandeng UGM kuatkan branding potensi Kampung Tempe
02 October 2023 17:02 WIB, 2023
Mahasiswa Unsoed manfaatkan limbah tempe jadi lilin aromaterapi atasi hipertensi
30 September 2023 22:54 WIB, 2023
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017