PHDI: Perayaan Siwaratri Momentum Intropeksi diri Menuju Pribadi Lebih baik
Jumat, 8 Januari 2016 11:28 WIB
ILustrasi - Upacara umat Hindu (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
"Siwaratri hendaknya dimaknai sebagai jagra atau melek dengan kehidupan di masa mendatang, menuju masyarakat Bali yang mapan secara ekonomi dan spiritual," kata Ketua PHDI Bali, Prof I Gusti Ngurah Sudiana di Denpasar, Jumat.
Ia berpendapat, ke depan permasalahan keduniawian akan semakin berat dan diharapkan kalangan umat Hindu di Bali semakin matang secara spiritual menghadapi berbagai masalah tersebut.
Sudiana yang juga dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar itu menambahkan, dasar spiritual yang baik dapat membangun pondasi diri yang kokoh dalam rangka bersama sama menjalankan pengabdian.
"Kewajiban dan hal pengabdian ada dua yakni Dharma Agama dan Dharma Negara, kewajiban terhadap agama Hindu dan juga terhadap bangsa dan negara Indonesia," katanya.
Disebutkan bahwa umat Hindu Pulau Dewata memperingati perayaan Hari Suci Siwaratri selama dua hari, 8-9 Januari 2016. "Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga memberikan dispensasi kepada karyawan-karyawati instansi pemerintah dan seluruh jenjang pendidikan," katanya.
Lebih lanjut, ia memaparkan, perayaan Siwaratri setiap tahunnya semakin baik, semarak dan penuh khidmat yang melibatkan umat di masing-masing desa adat.
Selain itu, PHDI Bali juga telah memberikan pedoman baku tentang tata cara pelaksanaan Hari Suci Siwaratri di masing-masing desa adat.
Berkat buku pedoman itu, kata dia, masing-masing desa adat melaksanakan perayaan itu di salah satu pura kayangan tiga, yang sebelum tahun 1980 dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
"Perayaan sebelumnya itu itu dilakukan di tanah lapang, pantai atau tempat yang aman, nyaman dan sejuk yang mampu memberikan ketenangan," demikian Sudiana.
Ia berpendapat, ke depan permasalahan keduniawian akan semakin berat dan diharapkan kalangan umat Hindu di Bali semakin matang secara spiritual menghadapi berbagai masalah tersebut.
Sudiana yang juga dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar itu menambahkan, dasar spiritual yang baik dapat membangun pondasi diri yang kokoh dalam rangka bersama sama menjalankan pengabdian.
"Kewajiban dan hal pengabdian ada dua yakni Dharma Agama dan Dharma Negara, kewajiban terhadap agama Hindu dan juga terhadap bangsa dan negara Indonesia," katanya.
Disebutkan bahwa umat Hindu Pulau Dewata memperingati perayaan Hari Suci Siwaratri selama dua hari, 8-9 Januari 2016. "Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga memberikan dispensasi kepada karyawan-karyawati instansi pemerintah dan seluruh jenjang pendidikan," katanya.
Lebih lanjut, ia memaparkan, perayaan Siwaratri setiap tahunnya semakin baik, semarak dan penuh khidmat yang melibatkan umat di masing-masing desa adat.
Selain itu, PHDI Bali juga telah memberikan pedoman baku tentang tata cara pelaksanaan Hari Suci Siwaratri di masing-masing desa adat.
Berkat buku pedoman itu, kata dia, masing-masing desa adat melaksanakan perayaan itu di salah satu pura kayangan tiga, yang sebelum tahun 1980 dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
"Perayaan sebelumnya itu itu dilakukan di tanah lapang, pantai atau tempat yang aman, nyaman dan sejuk yang mampu memberikan ketenangan," demikian Sudiana.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017