Presiden Jokowi Tegaskan Indonesia Serius Tangani Gambut
Kamis, 14 Januari 2016 8:18 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (kiri) dan Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). (ANTARA/Yudhi Mahatma/P003)
"Kita bisa yakinkan dunia internasional. Serius, sangat serius, untuk mengatasi kerusakan hutan dan lahan gambut," kata Presiden Jokowi saat mengumumkan terbentuknya BRG di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Kebakaran lahan dan hutan yang melanda beberapa provinsi di Tanah Air pada 2015 menjadi pelajaran sangat berharga bagi pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres M. Jusuf Kalla (JK).
Untuk itulah, Presiden membentuk Badan Restorasi Gambut melalui Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016.
"Saya ingin menyampaikan telah terbentuknya Badan Restorasi Gambut melalui Perpres, yang sudah saya tanda tangani Januari lalu," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga memperkenalkan Nazir Foead untuk memimpin BRG, yang ditugasi segera membuat rencana aksi dan melaksanakannya.
Upaya ini, menurut Presiden, menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia serius untuk mengatasi kerusakan gambut.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden menyampaikan bahwa terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah di Tanah Air harus menjadi pelajaran.
"Meski 18 tahun kasus ini selalu berulang. Ini harus jadi pelajaran berharga," demikian Presiden Jokowi.
Kebakaran lahan dan hutan yang melanda beberapa provinsi di Tanah Air pada 2015 menjadi pelajaran sangat berharga bagi pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres M. Jusuf Kalla (JK).
Untuk itulah, Presiden membentuk Badan Restorasi Gambut melalui Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016.
"Saya ingin menyampaikan telah terbentuknya Badan Restorasi Gambut melalui Perpres, yang sudah saya tanda tangani Januari lalu," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga memperkenalkan Nazir Foead untuk memimpin BRG, yang ditugasi segera membuat rencana aksi dan melaksanakannya.
Upaya ini, menurut Presiden, menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia serius untuk mengatasi kerusakan gambut.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden menyampaikan bahwa terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah di Tanah Air harus menjadi pelajaran.
"Meski 18 tahun kasus ini selalu berulang. Ini harus jadi pelajaran berharga," demikian Presiden Jokowi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017