Menag: Kenaziran Masjid Agar Selektif Pilih Penceramah
Jumat, 15 Januari 2016 17:50 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Dalam peletakan batu pertama pengembangan Masjid Agung Medan, Jumat, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, ada fenomena negatif belakangan ini tentang longgarnya norma dalam menentukan pemuka agama yang layak menjadi penceramah.
Tanpa mengetahui asal usul dan latar belakang, tidak sedikit kenaziran masjid yang memanggil pemuka agama tertentu untuk memberikan ceramah.
Karena itu, tidak mengherankan jika umat Islam sering mendapatkan informasi dan masukan yang tidak benar, bahkan bertentangan dengan ajaran Islam.
Fenomena kurang selektifnya pengurus kenaziran masjid dalam memilih penceraham tersebut juga diakui Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ormas Islam.
Karena itu, MUI dan sejumlah ormas Islam di Indonesia meminta Kementerian Agama untuk mengawasi aksi penyebaran informasi yang bertentang dengan Islam melalui ceramah tersebut.
"Kita tidak tahun asal usulnya, tetapi orang itu bebas menyampaikan ceramah agama yang justru bertentangan dengan Islam," katanya.
Menag mengharapkan kenaziran masjid dapat memiliki pemuka agama yang mampu memberikan ceramah yang mencerahkan dan mengedukasi umat Islam.
"Umat harus diberikan dakwah yang mencerahkan, bukan dakwah yang memprovokasi," kata menteri yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Tanpa mengetahui asal usul dan latar belakang, tidak sedikit kenaziran masjid yang memanggil pemuka agama tertentu untuk memberikan ceramah.
Karena itu, tidak mengherankan jika umat Islam sering mendapatkan informasi dan masukan yang tidak benar, bahkan bertentangan dengan ajaran Islam.
Fenomena kurang selektifnya pengurus kenaziran masjid dalam memilih penceraham tersebut juga diakui Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ormas Islam.
Karena itu, MUI dan sejumlah ormas Islam di Indonesia meminta Kementerian Agama untuk mengawasi aksi penyebaran informasi yang bertentang dengan Islam melalui ceramah tersebut.
"Kita tidak tahun asal usulnya, tetapi orang itu bebas menyampaikan ceramah agama yang justru bertentangan dengan Islam," katanya.
Menag mengharapkan kenaziran masjid dapat memiliki pemuka agama yang mampu memberikan ceramah yang mencerahkan dan mengedukasi umat Islam.
"Umat harus diberikan dakwah yang mencerahkan, bukan dakwah yang memprovokasi," kata menteri yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017