Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Jakarta, Rabu mengatakan, momen final turnamen yang digagas oleh TNI ini juga sebagai puncak peringatakan HUT Jenderal Sudirman yang ke-100 tahun. Dengan demikian ada dua momen besar yang akan berlangsung.

"Tanggal 24 bukan hanya pertandingan final, tapi juga hari bersejarah ke-100 tahun Panglima Besar Jenderal Sudirman," katanya di sela temu wartawan di kawasan Gelora Bung Karno Senayan.

Menurut dia, diaraknya tropi dari Purbalingga ke Jakarta merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada Panglima Besar Jenderal Sudirman. Selain itu sebagai tonggak semangat bagi pemuda Indonesia.

"Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan tokoh muda kelahiran Purbalingga. Beliau meninggal dalam usai 34 tahun. Kami berharap momen ini bisa mendongkrak semangat pemuda Indonesia," katanya menambahkan.

Sementara itu, CEO Mahaka Sports and Entertaiment selaku promotor turnamen, Hasani Abdulgani mengatakan, sesuai dengan rencana tropi yang akan diarak dari Purbalingga menuju Jakarta, Kamis (21/1) adalah replika yang sama persis dengan tropi yang asli.

"Hari ini kita berangkat ke Purbalingga karena malam nanti akan ada penyambutan oleh masyarakat. Besok pagi baru akan diarak dengan menggunakan tandu," katanya saat dikonfirmasi.

Menurut dia, tropi Piala Sudirman ini akan diarak lebih dari 300 km. Adapun mekanismenya adalah setiap 15 km akan terjadi penggantian tim yang akan membawa tropi. Tropi saat masuk Jakarta tidak langsung dibawa ke Senayan namun akan disimpan di Museum Satria Mandala.

"Kami berharap jam dua siang sebelum final tropi sudah masuk Jakarta. Yang jelas semua persiapan untuk kegiatan ini siap dijalankan," katanya menambahkan.

Turnamen Piala Jenderal Sudirman merupakan turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi setelah PSSI dibekukan oleh pemerintah. Peserta turnamen ini didominasi klub dari Indonesia Super League (ISL).