"Kami nomor empat di consumer notebook, dan ini menjadi fokus kami kedepannya. Seperti yang dilihat banyak sekali produk dengan harga yang beragam, jadi kami percaya dapat tumbuh ke depannya," kata dia, di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, Subin mengatakan bahwa consumer notebook berkontribusi sebesar 75 persen untuk segmen notebook. Sementara itu, pasar notebook premium di Indonesia, menurut dia, hanya sekitar 7 hingga 8 persen.

Meski demikian, Subin optimistis akan pasar notebook premium di Indonesia. Dengan harga yang lebih terjangkau dan spek yang tak kalah mumpuni, dia meyakini bahwa notebook premium HP dapat bersaing dengan Mac milik Apple.

"Jika dilihat, premium market saat ini didominasi oleh produk Windows dan Apple, kami percaya bahwa desain HP saat ini lebih baik dari Apple," ujar dia.

"Kami lebih ringan dari Apple, dan kami dapat membawa Windows dan Intel ke level selanjutnya, dan harga lebih terjangkau," sambung dia.

Oleh karena itu, HP baru saja menggandeng Datascrip sebagai distributor resmi, melengkapi dua distributor lainnya.

"Datascrip sangat berpengalaman tidak hanya pada PC, tetapi juga printing, jaringan mereka juga sangat luas, dan kami ingin mengembangkannya," kata Subin.

"Untuk layanan purna jual HP punya sendiri. Kami memiliki 44 service center, tapi kami dapat melayani layanan purna jual di 300 kota," tambah dia.

Saat ini, menurut Subin, Indonesia berkontribusi sekitar lebih dari 20 persen di Asia Tenggara. Namun, Indonesia menyumbang sedikit angka di Asia Pasific karena harus bersaing dengan pasar India, Jepang dan Australia.