Isi Prasasti di Rumah Dinas Bupati Temanggung Belum Terbaca
Senin, 15 Februari 2016 17:10 WIB
Ilustrasi. Pahatan bahasa Sanskerta pada Prasasti Adityawarman, Batusangkar, Sumatera Barat (ANTARA/Iggoy el Fitra)
"Hingga sekarang belum bisa terbaca, karena tulisan yang terpahat di batu prasasti tersebut sudah usang dimakan zaman," kata Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Temanggung Didik Nuryanto di Temanggung, Senin.
Pada awal penemuan prasasti tersebut, pihaknya langsung mendatangkan tim dari Balai Arkologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
Hasilnya, ujarnya, batu prasasti tersebut diperkirakan dari peninggalan zaman Mataram Kuno.
"Kami sudah berupaya maksimal, BPCB dan Balai Arkeologi kami datangkan untuk mengetahui prasasti itu, karena temuan itu bakal menjadi bagian dari sejarah Temanggung, namun karena kondisinya yang sudah tua, tulisan belum bisa terbaca sepenuhnya," katanya.
Ia mengatakan prasasti tersebut terdapat tulisan dengan huruf Kawi dengan bahasa Jawa Kuno, karena kondisinya sudah tua sehingga belum semua tulisan yang ada di prasasti bisa terbaca dengan sempurna.
"Banyak tulisan yang sudah aus sehingga butuh waktu untuk membacanya," katanya.
Berdasarkan hasil penelitian sementara, katanya, prasasti tersebut baru terbaca angka tahunnya, yakni 784 Saka atau 862 Masehi. Jika dilihat dari tahunnya, kemungkinan besar prasasti itu dibuat pada zaman Mataram Kuno. Namun, isi prasasti belum diketahui, nanti bisa dikaitkan dengan periode tersebut.
"Hingga sekarang kami belum bisa berbuat banyak untuk batu prasasti tersebut, kami baru bisa berupaya mengamankan batu prasasti tersebut dengan membuat atap di atas prasasti itu," katanya.
Ke depan, katanya, batu prasasti tersebut bakal dipasang di kompleks "Taman Pendopo Pengayoman".
Meskipun belum bisa dibaca, prasati tersebut tidak lebih tua daripada Situs Liyangan di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo di kawasan Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung.
Batu prasasti dengan tinggi 140 centimeter, lebar 80 centemeter, dan tebal 45 centimeter tersebut, pertama kali ditemukan oleh pekerja yang sedang melakukan renovasi pagar keliling kompleks "Pendopo Pengayoman" pada akhir 2014.
Pada awal penemuan prasasti tersebut, pihaknya langsung mendatangkan tim dari Balai Arkologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
Hasilnya, ujarnya, batu prasasti tersebut diperkirakan dari peninggalan zaman Mataram Kuno.
"Kami sudah berupaya maksimal, BPCB dan Balai Arkeologi kami datangkan untuk mengetahui prasasti itu, karena temuan itu bakal menjadi bagian dari sejarah Temanggung, namun karena kondisinya yang sudah tua, tulisan belum bisa terbaca sepenuhnya," katanya.
Ia mengatakan prasasti tersebut terdapat tulisan dengan huruf Kawi dengan bahasa Jawa Kuno, karena kondisinya sudah tua sehingga belum semua tulisan yang ada di prasasti bisa terbaca dengan sempurna.
"Banyak tulisan yang sudah aus sehingga butuh waktu untuk membacanya," katanya.
Berdasarkan hasil penelitian sementara, katanya, prasasti tersebut baru terbaca angka tahunnya, yakni 784 Saka atau 862 Masehi. Jika dilihat dari tahunnya, kemungkinan besar prasasti itu dibuat pada zaman Mataram Kuno. Namun, isi prasasti belum diketahui, nanti bisa dikaitkan dengan periode tersebut.
"Hingga sekarang kami belum bisa berbuat banyak untuk batu prasasti tersebut, kami baru bisa berupaya mengamankan batu prasasti tersebut dengan membuat atap di atas prasasti itu," katanya.
Ke depan, katanya, batu prasasti tersebut bakal dipasang di kompleks "Taman Pendopo Pengayoman".
Meskipun belum bisa dibaca, prasati tersebut tidak lebih tua daripada Situs Liyangan di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo di kawasan Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung.
Batu prasasti dengan tinggi 140 centimeter, lebar 80 centemeter, dan tebal 45 centimeter tersebut, pertama kali ditemukan oleh pekerja yang sedang melakukan renovasi pagar keliling kompleks "Pendopo Pengayoman" pada akhir 2014.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Wali Kota Magelang tandatangani prasasti pembukaan Klinik Mata Dr Yap
16 February 2021 20:18 WIB, 2021