Wapres Jusuf Kalla Berharap Syarikat Islam Tak Menjadi Parpol
Sabtu, 27 Februari 2016 19:24 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (ANTARA FOTO/Saptono)
"Saya meyakinkan Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Muhammad di sini bahwa dia hadir bukan untuk mengajak SI ikut partai, tetapi meyakinkan dan mengawasi agar SI tidak kembali lagi ke partai," katanya saat menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Pusat Syarikat Islam dan Pengurus Pusat Wanita Syarikat Islam di Jakarta, Sabtu.
Wakil Presiden berharap Syarikat Islam kembali ke khitah awal pembentukan organisasi dagang Islam tersebut tahun 1905 atau 1912.
"Mengurusi 12 partai sudah susah, apalagi mau ditambah lagi. Maka ini agar jangan mendaftar sebagai partai, pokoknya tolak. Ini supaya SI kembali ke khitah yang kita butuhkan dewasa ini," jelasnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zulva menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Syarikat Islam periode 2015-2020.
Sementara anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Valina Singka menjadi Ketua Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam.
Syarikat Islam merupakan organisasi dagang yang pertama kali dibentuk di Indonesia pada 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi, ketika itu dinamai Sarekat Dagang Islam (SDI).
Awalnya, SDI merupakan perkumpulan pedagang Islam untuk menentang masuknya pedagang asing yang ingin menguasai ekonomi rakyat.
Pada 1912, HOS Tjokroaminoto menggagas perubahan organisasi SDI menjadi organisasi pergerakan dan berubah nama menjadi Syarikat Islam hingga saat ini.
Dalam perjalanannya, SDI membentuk partai politik dengan nama Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang pernah berfusi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada era orde baru.
Wakil Presiden berharap Syarikat Islam kembali ke khitah awal pembentukan organisasi dagang Islam tersebut tahun 1905 atau 1912.
"Mengurusi 12 partai sudah susah, apalagi mau ditambah lagi. Maka ini agar jangan mendaftar sebagai partai, pokoknya tolak. Ini supaya SI kembali ke khitah yang kita butuhkan dewasa ini," jelasnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zulva menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Syarikat Islam periode 2015-2020.
Sementara anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Valina Singka menjadi Ketua Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam.
Syarikat Islam merupakan organisasi dagang yang pertama kali dibentuk di Indonesia pada 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi, ketika itu dinamai Sarekat Dagang Islam (SDI).
Awalnya, SDI merupakan perkumpulan pedagang Islam untuk menentang masuknya pedagang asing yang ingin menguasai ekonomi rakyat.
Pada 1912, HOS Tjokroaminoto menggagas perubahan organisasi SDI menjadi organisasi pergerakan dan berubah nama menjadi Syarikat Islam hingga saat ini.
Dalam perjalanannya, SDI membentuk partai politik dengan nama Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang pernah berfusi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada era orde baru.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Jusuf Kalla dukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin
20 December 2023 8:55 WIB, 2023
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017