Mereka akan ditemani Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, dan Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.

Kepala Protokoler Pemerintah Provinsi Bengkulu, Ferry Parera, dalam pernyataan diterima di Jakarta, Selasa, menyatakan, "3.000 warga Bengkulu dan para wisatawan yang ingin menyaksikan fenomena alam yang telah dinanti-nanti itu."

"Dengan diselenggarakan di Benteng Marlborough, maka ajang nonton bareng gerhana Matahari di Bengkulu dipastikan akan tampak berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia yang umumnya menyaksikan dari kawasan pantai dan laut," ucap dia.

Ia menjelaskan Benteng Marlborough yang dibangun saat penjajahan Inggris pada 1714 itu salah satu obyek wisata tertua yang indah dan menjadi kebanggaan warga Bumi Rafflesia.

"Dari dalam benteng dengan posisi yang lebih tinggi, pengunjung juga bisa melihat langsung bentangan pantai dan Samudera Hindia di bagian baratnya sehingga kemunculan gerhana bisa dinikmati dengan pemandangan indah di benteng dan daerah sekitarnya," tuturnya.

Masyarakat dan para wisatawan, kata dia, juga akan semakin menikmati suasana karena akan dihibur oleh alat musik tradisional dari Bengkulu, yaitu dol.

Ia menambahkan gerhana Matahari total di Provinsi Bengkulu diperhitungkan akan lebih cepat beberapa detik dibanding daerah-daerah lain di sekitarnya seperti di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.