Wapres Jusuf Kalla Berharap Ada Temuan Baru dari GMT
Rabu, 9 Maret 2016 15:06 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan) didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kiri) dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kanan) menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) di Lapangan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu, (9/2). (ANT
"Bagi generasi muda fenomena alam seperti ini rutin dan bisa timbul teori-teori baru," katanya sesuai menyaksikan GMT bersama masyarakat di Lapangan Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Rabu.
Menurut dia, GMT adalah fenomena alam yang bisa diprediksikan jauh hari sebelumnya.
"Ini fenomena luar biasa yang jarang terjadi. Saya bersyukur tempat ini nyaman dan tidak terhalang mendung. Ilmuwan berdatangan ke sini," ujarnya didampingi Menkominfo Rudiantara dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya.
JK berharap fenomena itu disikapi secara logis. "Para ilmuwan melihatnya sebagai suatu hal yang baik," ujarnya.
Ia terkesan dengan gerhana selama 2 menit 20 detik pada pukul 08.37 WITA itu.
JK mengenakan kacamata khusus yang disediakan pihak panitia sekaligus memantau layar monitor yang disediakan BMKG agar tidak sedikit pun melewatkan detik-detik krusial saat siang berubah menjadi gelap sebelum terang lagi.
"Bagi saya sangat indah. Bagaimana matahari yang berjarak sekitar 150 juta kilometer dari bumi dan bulan berjarak 40 juta kilometer dapat terlihat pada sisi yang pas. Ini tanda kebesaran Allah," ujarnya takjub.
Menurut dia, GMT adalah fenomena alam yang bisa diprediksikan jauh hari sebelumnya.
"Ini fenomena luar biasa yang jarang terjadi. Saya bersyukur tempat ini nyaman dan tidak terhalang mendung. Ilmuwan berdatangan ke sini," ujarnya didampingi Menkominfo Rudiantara dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya.
JK berharap fenomena itu disikapi secara logis. "Para ilmuwan melihatnya sebagai suatu hal yang baik," ujarnya.
Ia terkesan dengan gerhana selama 2 menit 20 detik pada pukul 08.37 WITA itu.
JK mengenakan kacamata khusus yang disediakan pihak panitia sekaligus memantau layar monitor yang disediakan BMKG agar tidak sedikit pun melewatkan detik-detik krusial saat siang berubah menjadi gelap sebelum terang lagi.
"Bagi saya sangat indah. Bagaimana matahari yang berjarak sekitar 150 juta kilometer dari bumi dan bulan berjarak 40 juta kilometer dapat terlihat pada sisi yang pas. Ini tanda kebesaran Allah," ujarnya takjub.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jusuf Kalla dukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin
20 December 2023 8:55 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017