Investor Didorong Manfaatkan Pengembangan Wisata Borobudur
Sabtu, 19 Maret 2016 14:21 WIB
Sejumlah wisatawan menyaksikan matahari terbit dari puncak Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, belum lama ini. (Hari Atmoko/dokumen).
"Selama ini yang banyak mengambil peluang itu malah dari Yogyakarta. Pemilik modal di Kota Magelang kita dorong untuk juga memanfaatkan program pengembangan pariwisata kawasan Candi Borobudur," katanya di Magelang, Sabtu.
Ia menilai berbagai sarana dan prasarana di Kota Magelang yang wilayahnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Magelang itu relatif cukup memadai untuk mendukung usaha menangkap peluang pengembangan kepariwisataan kawasan Candi Borobudur.
Kota Magelang yang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan juga memiliki objek wisata unggulan, seperti Taman Kiai Langgeng di tepi Sungai Progo dan Gunung Tidar.
Ia menilai sejumlah hotel, restoran, sarana transportasi, dan logistik lainnya di kota setempat juga relatif memadai untuk mendukung mereka menangkap peluang tersebut.
"Lewat Kota Magelang juga bisa dimanfaatkan untuk menjual paket wisata hingga kawasan Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo," ujarnya.
Apalagi, kata dia, pembangunan sektor kepariwisataan melampaui batas teritorial administrasi pemerintahan. Sektor tersebut membutuhkan paket yang terintegrasi sehingga tidak jarang melampaui batas administrasi pemerintahan.
"Pariwisata Candi Borobudur dengan pengembangan kawasannya, bisa dijual juga oleh pengusaha dari Kota Magelang. Ini peluang yang baik untuk ditangkap, termasuk melalui usaha kreatif, kuliner, usaha mikro, kecil, dan menengah," katanya.
Apalagi, kata dia, saat ini promosi pengembangan wisata kawasan Candi Borobudur makin gencar dilakukan hingga tingkat internasional, baik oleh pemerintah maupun biro perjalanan wisata.
Pemerintah Kota Magelang, lanjut dia, juga perlu mengambil langkah penting untuk mendorong para pemilik modal di daerah setempat menangkap peluang pengembangan kepariwisataan kawasan Candi Borobudur tersebut.
Ia menilai berbagai sarana dan prasarana di Kota Magelang yang wilayahnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Magelang itu relatif cukup memadai untuk mendukung usaha menangkap peluang pengembangan kepariwisataan kawasan Candi Borobudur.
Kota Magelang yang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan juga memiliki objek wisata unggulan, seperti Taman Kiai Langgeng di tepi Sungai Progo dan Gunung Tidar.
Ia menilai sejumlah hotel, restoran, sarana transportasi, dan logistik lainnya di kota setempat juga relatif memadai untuk mendukung mereka menangkap peluang tersebut.
"Lewat Kota Magelang juga bisa dimanfaatkan untuk menjual paket wisata hingga kawasan Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo," ujarnya.
Apalagi, kata dia, pembangunan sektor kepariwisataan melampaui batas teritorial administrasi pemerintahan. Sektor tersebut membutuhkan paket yang terintegrasi sehingga tidak jarang melampaui batas administrasi pemerintahan.
"Pariwisata Candi Borobudur dengan pengembangan kawasannya, bisa dijual juga oleh pengusaha dari Kota Magelang. Ini peluang yang baik untuk ditangkap, termasuk melalui usaha kreatif, kuliner, usaha mikro, kecil, dan menengah," katanya.
Apalagi, kata dia, saat ini promosi pengembangan wisata kawasan Candi Borobudur makin gencar dilakukan hingga tingkat internasional, baik oleh pemerintah maupun biro perjalanan wisata.
Pemerintah Kota Magelang, lanjut dia, juga perlu mengambil langkah penting untuk mendorong para pemilik modal di daerah setempat menangkap peluang pengembangan kepariwisataan kawasan Candi Borobudur tersebut.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Komoditas kelapa berkelanjutan didorong dengan sistem green financing
03 October 2023 14:56 WIB, 2023