BLH Anggap Jam Bumi Simbol Penghematan Energi
Minggu, 20 Maret 2016 7:20 WIB
ilustrasi Aksi Earth Hour Jakarta Suasana di Bundaran HI saat peringatan "Earth Hour 2015" di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (28/3/2015). Pada peringatan itu, sejumlah lampu di gedung-gedung di Jakarta pada pukul 20.30 WIB sampai jam 21.30 WIB. ANTARA F
"Kegiatan Earth hour bukan hanya sekedar mematikan lampu selama satu jam saja, tetapi lebih dari itu yaitu untuk melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari," katanya saat menghadiri acara Earth Hour Depok di Taman Lembah Gurame di Depok, Sabtu malam.
Ia mengatakan suhu udara di bumi mengalami kenaikan 2 derajat celcius sehingga merasa udara saat ini semakin panas.
"Inilah yang dinamakan pemanasan global, dan kita perlu mengantisipasinya dari sekarang," ujarnya.
Menurut dia, pemanasan global ini banyak dipengaruhi oleh pembakaran fosil, sehingga emisi gas buang tinggi.
"Di lalu lintas yang padat polusi udara sangat tinggi," katanya.
Namnun Wijayanto juga memahami masih banyak masyarakat yang tidak melaksanakan kegiatan Earth Hour dengan mematikan lampu selama satu jam.
"Mungkin saja masyarakat ini tak sadar, atau ada keperluan tertentu yang memerlukan nyala lampu, atau juga sosialisasi kegiatan ini yang tak sampai," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan inti dari kegiatan Earth Hour adalah kita harus melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, dia berharap masyarakat seharusnya mulai melakukan penghematan energi dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu misalnya mematikan lampu yang tidak dipakai.
Selain itu juga mencopot stop kontak tidak digunakan, menggunakan pendingin ruangan dengan suhu 25 derajat Celcius.
Ia mengatakan suhu udara di bumi mengalami kenaikan 2 derajat celcius sehingga merasa udara saat ini semakin panas.
"Inilah yang dinamakan pemanasan global, dan kita perlu mengantisipasinya dari sekarang," ujarnya.
Menurut dia, pemanasan global ini banyak dipengaruhi oleh pembakaran fosil, sehingga emisi gas buang tinggi.
"Di lalu lintas yang padat polusi udara sangat tinggi," katanya.
Namnun Wijayanto juga memahami masih banyak masyarakat yang tidak melaksanakan kegiatan Earth Hour dengan mematikan lampu selama satu jam.
"Mungkin saja masyarakat ini tak sadar, atau ada keperluan tertentu yang memerlukan nyala lampu, atau juga sosialisasi kegiatan ini yang tak sampai," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan inti dari kegiatan Earth Hour adalah kita harus melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, dia berharap masyarakat seharusnya mulai melakukan penghematan energi dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu misalnya mematikan lampu yang tidak dipakai.
Selain itu juga mencopot stop kontak tidak digunakan, menggunakan pendingin ruangan dengan suhu 25 derajat Celcius.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017